Bank Mandiri Lebih Optimis Ketimbang Bank Dunia Foto: antara

Bank Mandiri Lebih Optimis Ketimbang Bank Dunia

PinkKorset.com, Jakarta- Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih optimis ketimbang Bank Dunia.

Bank Mandiri memperkirakan, pada 2013 PDB RI berada di 5,7 persen, dan pada 2014 di level 5,9 persen. Angka ini jauh lebih optimis ketimbang Bank Dunia, yang justru merevisi PDB RI tahun ini di 5,6 persen dan 2014 melemah di level 5,3 persen.

“Proyeksi bank mandiri sedikit lebih optimistis daripada bank dunia, kami memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh pada kisaran 5,7 persen tahun 2013 dan 5,9 persen tahun 2014,” ujar Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti dalam acara The World Bank, Economic Outlook di Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Destry mengakui, pelambatan iklim investasi, berlanjut pada turunnya nilai impor, sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dan tahun depan.

Ia pun memperkirakan, pelambatan iklim investasi akibat tekanan eksternal, masih akan berlanjut hingga tahun depan. Terutama karena adanya aksi the tapering yang sempat tertunda pada tahun ini.

Namun, Destry menilai, perlambatan iklim investasi ini masih dalam batas yang aman dan tidak akan anjlok. Ia pun optimistis perekonomian Indonesia akan tumbuh stabil, asalkan pemerintah memperkuat fundamentalnya.

Menurutnya, perlambatan iklim investasi ini bisa disiasati pemerintah dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang pro investasi, mengingat Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi dan telah mempunyai reputasi baik di mata investor dunia.

Kebijakan pro investasi, dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur, meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia, serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menerapkan pelayanan terpadu satu pintu dan pembebasan lahan.

Sementara kinerja ekspor Indonesia diperkirakan akan membaik pada 2014, meskipun harga komoditas masih belum naik secara signifikan. Hal ini didukung aksi Kementerian Perdagangan yang telah melebarkan sayap dengan mencari pasar baru tujuan ekspor.

“Jika kinerja ekspor membaik maka perekonomian akan tumbuh positif meskipun iklim investasi diperkirakan melambat,”katanya.