Bahagianya Punya Sahabat Sejati

PinkKorset.com –  Sahabat sejati adalah teman yang benar-benar mengerti perasaan kita. Seseorang yang setia bersama kita, tidak hanya di saat senang, tapi juga ketika sedang mengalami kesulitan.

Memang, kalimat tersebut tampaknya klise dan kuno. Tapi, tidak dipungkiri, menemukan sahabat sejati tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi pada era modern, dimana tingkat egoisme individu semakin tinggi.

Curhat tentang rahasia pribadi, melakukan hal-hal ‘gila’ yang kadang di luar akal sehat, mau berkorban, mau mengalah, menanggung aib bersama, hingga merelakan waktu luang, merupakan perlakuan istimewa, yang hanya dilakukan seseorang untuk sahabatnya.

Kebutuhan akan keintiman emosional cenderung lebih menonjol pada perempuan.  Konsekuensinya persahabatan pada kaum hawa menjadi lebih riskan, karena mereka mempercayakan hal yang sifatnya kadang sangat pribadi.

Berbeda dengan laki-laki, yang lebih mengutamakan dimensi kesamaan, seperti minat, aktivitas dan pengalaman. Alhasil, perbedaan prinsip atau pendapat, tidak membuat retaknya persahabatan di antara mereka.

Tangga Pertemanan                                                                                                                                                                      

Persahabatan tidak terjadi begitu saja, tapi membutuhkan waktu dan proses. Mungkin awalnya hanya teman biasa, tapi karena selalu melakukan aktivitas bersama, merasa cocok atau ‘klik’, jadilah sahabat. Waktu yang dibutuhkan berbeda-beda bagi setiap orang, bisa sebulan, bahkan bertahun-tahun. Intensitas waktu yang dihabiskan bersama dan banyaknya kecocokan, menjadi faktor penentu seberapa cepat hubungan sahabat terbentuk.

Keintiman sendiri menunjukkan tahap suatu hubungan, dimana tingkat terendah adalah orang yang baru kita kenal, sedangkan tingkat tertinggi disebut sahabat. Bagaikan anak tangga, bila hubungan semakin dekat, keintiman bertambah, jenjang pertemanan pun meningkat. Dari yang tadinya baru kenal, menjadi teman, lalu teman dekat,  baru kemudian sahabat.

Pertengkaran dan perselisihan yang kerap terjadi dalam suatu hubungan, sebenarnya merupakan ujian bagi individu dalam menapaki anak tangga. Bila suatu masalah menemukan solusi dan dapat diselesaikan dengan baik, maka keintiman bertambah.

Sebaliknya, bila perdebatan semakin meruncing, hubungan merenggang, kadar pertemanan pun menurun. Bahkan tidak jarang yang bermusuhan. Dalam kondisi ini, hubungan pertemanan berada di anak tangga paling dasar.

Tombol ‘Pause’

Persahabatan juga mengenal tombol ‘pause’, atau berhenti sementara. . Hal ini terjadi bila masing-masing pihak perlu menjalankan sesuatu di kehidupan masing-masing. Misalnya, bila sahabat pindah ke lain negara, karena kesibukan karier atau rumah tangga. Dalam situasi ini, persahabatan memang terasa agak kendor.

Namun, ini bukan berarti hubungan pertemanan itu putus atau bermasalah. Dalam situasi ini, persahabatan mengalami berhenti sementara, bukan berakhir.

Memang, pertemuan pertama dengan sahabat kita setelah lama tidak bertemu, akan banyak diwarnai rasa canggung. Hal ini tidak mengherankan. Apalagi bila ada perubahan penampilan, cara bicara atau cara pandang. Namun, yakinlah. Pribadi sahabat Anda yang dulu belum hilang. Coba pancing dengan hal-hal yang bersifat nostalgia, gali ‘klik’ dalam hubungan Anda, atau bicarakan tentang ‘kegilaaan’ di masa lalu, maka suasana pun akan segera kembali lumer.

Tips Menjaga Persahabatan

Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan supaya hubungan persahabatan menjadi langgeng. Selain komunikasi yang baik, toleransi juga kegiatan positif.

–          Komunikasi yang baik

Syarat untuk hubungan yang sehat adalah komunikasi yang baik, ditunjukkan dengan sikap untuk selalu terbuka. Apa gunanya sahabat, tapi saling menyimpan rahasia. Bila ada masalah atau hal yang mengganjal, sebaiknya dibicarakan dengan terus terang. Jangan takut dengan penolakan atau perselisihan. Bila ia memang sahabat sejati, ia akan mengerti masalah Anda.

–          Toleransi

Toleransi juga dibutuhkan, terutama bila sahabat Anda membutuhkan waktu untuk melakukan sesuatu hal di kehidupan pribadinya. Misalkan sahabat anda mendapatkan teman pria yang diimpikannya cobalah bersikap lebih bijak dengan membiarkannya lepas sejenak dari genggaman anda. Biarkan ia menikmati kebahagian yang sedang dirasakannya walau anda merasa agak terabaikan. Toh ini tidak akan berlangsung selamanya. Toleransi ini akan membantu hubungan persahabatan lebih awet.

–          Kegiatan Positif

Tidak semua hubungan persahabatan mengarah pada hal positif. Terkadang, dengan alasan setia kawan, seseorang dengan sukarela mau diajak melakukan hal-hal negatif, yang melanggar hukum. Hal-hal seperti inilah yang sebaiknya dihindari.  Cobalah lakukan kegiatan untuk mengembangkan diri, menambah pengetahuan dan memupuk akhlak, seperti bisnis online bareng, kursus memasak bareng atau aktif di organisasi sosial.