Emas pun Berharap Pada China dan India India dan China masih menjadi penggerak harga emas dunia

Emas pun Berharap Pada China dan India

PinkKorset.com, Jakarta –  Sentimen positif untuk harga emas menipis. Pedagang pun mengais kesempatan dari India dan China.

Harga spot emas terkoreksi sebesar dua persen pada pekan lalu. Namun, hal ini tampaknya tidak menyurutkan langkah logam mulia untuk menguat, mengingat kuatnya permintaan di Asia, seiring musim pembelian emas di India.

Meski demikian, ada kemungkinan konsumen emas terbesar dunia ini akan lebih berhemat pada perayaan kali ini. Terutama mengingat pertumbuhan ekonomi yang moderat di India, depresiasi rupee India dan pembatasan impor emas yang bertujuan untuk mengurangi arus keluar dolar AS sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan perdagangan dan mempersempit defisit transaksi berjalan.

Victor Thianpriya, ahli strategi komoditas ANZ Research di Singapura mengatakan, musim pernikahan di India akan mendukung perdagangan emas, namun dampak terhadap harganya kali ini tampaknya akan jauh lebih tenang. “Pembatasan Impor masih berjalan dan pedagang pun cenderung mencari pasokan dari tempat lain.”

India akan merayakan festival Hindu Dussehra pada pekan ketiga Oktober dan Diwali pada pekan pertama November, suatu periode dimana aktivitas membeli emas dianggap menguntungkan. Musim pernikahan tradisional di musim gugur juga merupakan masa pembelian emas .

Sementara Edmund Moy, Kepala Strategis di Morgan Gold dan mantan direktur US Mint mengatakan, permintaan emas tetap relatif kuat di seluruh dunia, meskipun ada penurunan di Amerika Serikat dan Eropa.

“Hal ini terutama karena India dan China memiliki budaya yang kuat terhadap emas sebagai penyimpan kekayaan. Munculnya banyak kelas menengah yang ingin melakukan diversifikasi kekayaan mereka, membuat  emas sangat diminati, terutama pada harga yang lebih rendah, ” kata Moy .

Senin (7/10/2013), harga spot emas telah naik 0,2 persen menjadi US$ 1.312,69 per ounce. Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember berada di US$ 1,309.90 pada Jumat , turun US$ 7,70 per ounce , atau 0,6 persen. Pasar melemah dan kehilangan lebih dari 2 persen pekan kemarin .

Scott Carter, CEO Lear Capital di Los Angeles mengatakan, musim perayaan India membawa harga emas naik secara historis. Namun, menaikkan permintaan konsumen setelah pembatasan yang dikenakan pada impor, mungkin akan sulit.

“Permintaan di India dan negara-negara Asia lain, belum pernah terjadi sebelumnya. ” Kami akan mengharapkan hal yang sama terjadi musim ini . Satu-satunya peringatan adalah bahwa India telah membuat harga emas menjadi mahal dan sulit untuk mengimpor . Belum diketahui dampaknya terhadap penjualan emas di India musim ini. ”

Sementara itu, adanya government shutdown di AS, tidak ada data ekonomi penting AS yang dirilis. Para pedagang pun mengincar setiap permintaan fisik, terutama dari China yang telah tutup selama sepekan untuk liburan Hari Nasional.

Beberapa dealer memperkirakan permintaan China akan prospektif pada level harga saat ini, dan jauh lebih kuat jika harga turun di bawah US$ 1.300. Dari pembeli India, importir siap untuk memproses pesanan sejak Senin, setelah kementrian bea cukai telah mengeluarkan lebih dari satu ton emas yang terjebak di bandara.