Di Berbagai Negara, Perempuan Masih Tertindas Peta Gender Gap

Di Berbagai Negara, Perempuan Masih Tertindas

PinkKorset.com – Larangan mengemudi untuk perempuan Arab Saudi bukanlah satu-satunya pembatasan hak kaum Hawa.

Perempuan Saudi pun ramai-ramai duduk di belakang kemudi pada 26 Oktober lalu untuk memprotes larangan itu. Mereka ingin memiliki SIM, sebagaimana para pria di negara tersebut.

Intinya, sasaran para perempuan ini adalah sistem negara yang membuat hukum berdasarkan jenis kelamin. Saudi sebagai negara Islam, termasuk salah satu yang terkeras. Tapi mereka bukan satu-satunya.

Dalam laporan World Economic Forum 2013 disebutkan beberapa negara yang peringkat hak kaum perempuannya rendah. Demikian pula pelecehan terhadap hak-hak tersebut. Mana saja?

Di beberapa bagian India, aturan keselamatan di jalan tak berlaku untuk perempuan. Mereka boleh naik motor tanpa helm. Pendukung aturan ini berkata, mereka hanya ingin ‘menghormati’ perempuan yang sudah susah-susah menata rambutnya.

Di Yaman, perempuan tak dianggap sebagai manusia utuh saat bersaksi di pengadilan. Jika tak ada dukungan dari pria, maka kesaksian perempuan boleh dihiraukan. Perempuan juga tak boleh bersaksi dalam kasus perzinaan, sodomi, pencurian, dan fitnah.

Saudi dan Vatican City masih melarang perempuan untuk memberikan suaranya. Namun di Saudi baru keluar dekrit kerajaan yang mengizinkan perempuan memberi suara dalam pemilu 2015.

Di Ekuador, aborsi merupakan tindakan ilegal kecuali jika anda ‘bodoh’. Ya, aturan ini nyata. Seseorang boleh aborsi jika ‘bodoh’ dan mengalami ‘kemunduran otak’. Aturan ini seringkali digunakan untuk kriminalisasi perempuan yang keguguran.

Di Maroko dan lagi-lagi Saudi, korban pemerkosaan bisa dijerat hukum. Perempuan bisa dihukum karena keluar rumah tanpa ditemani laki-laki, bersama laki-laki yang tak ada hubungannya, atau karena mengandung setelah diperkosa.

Di Yaman, perempuan tak boleh keluar rumah tanpa izin suaminya. Aturan tersebut masih berlaku hingga hari ini. Tapi ada perkecualian, yakni ketika darurat atau terburu-buru merawat orangtuanya. [ram]