Pilihlah Saham Selektif

PinkKorset.com, Jakarta- IHSG kemarin masih mengalami pola datar naik tipis, akibat tarikan dari regional (Dow Jones) yang sempat hijau semalam sebelumnya. Lalu, seperti apa pergerakan IHSG Selasa (22/10/2013)?

Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital mengatakan, apresiasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Jumat kemarin di luar dugaan. Karena koreksi tidak terjadi, ia pun merekomendasikan buy on weakness pada saham selektif, “Support di level 4.505-4.410-4.310 dan resistance di 4.650-4.780,”ujarnya.

Saham pertama pilihannya adalah Aneka Tambang (ANTM) dengan Price Earning (PE) 2013 20 kali, Price Book Value (PBV) 1,14 kal dan Return on Equity (ROE) 5,85%. Menurutnya, penguatan emas di atas level psikologis US$$1.300/troy ounce dan melemahnya rupiah merupakan kombinasi katalis yang positif untuk emiten pertambangan emas dan nikel BUMN ini.

Investor disarankan entry di Rp1.560 dan Rp1.540 serta cut loss point di Rp1.510,”Rekomen akumulasi secara moderat, dengan target harga di Rp1.640,”katanya.

Saham Indahkiat (INKP) juga menjadi pilihan. Konsolidasi di emiten pulp and paper ini yang mengalami perbaikan fundamental selama setahun terakhhir dalam seminggu lebih hanya merupakan proses kontinuasi dalam minor uptrend, rekomen akumulasi untuk skenario breakout ke target atas di Rp1.630

Saat ini, INKP diperdagangkan dengan PE 2013 4,75 kali, PBV 0.38 kali dan ROE 7,49%. “Rekomendasi beli dengan target harga Rp1.620,”katanya.

Saham ketiga pilihan Yuga adalah Charoen Pokpan (CPIN) dengan PER 2013 22,3 kali, PBV 7,57 kali dan ROE 34 kali. Yuga memberikan rekomendasi akumulasi emiten produsen ayam intergrated ini untuk kontinuitas momentum.

Terutama bila terjadi koreksi minor untuk meredakan kondisi overbought (jenuh beli) pada indikator stochastic harian di INKP dalam pola kenaikan jangka pendek selama sepekan terakhir.“Rekomendasi beli dengan target Rp4.350. Posisi entry pertama di Rp4.125 dan Rp3.975,’ujarnya.

Sementara saham London Sumatera (LSIP) menarik, karena konsolidasi untuk meredakan overbought (jenuh beli) pada indikator stochastic, pascareli kenaikan bertahap selama sepekan, dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi secara moderat.

Saat ini LSIP diperdagangkan dengan PER 2013 sebesar 27,8 kali, PBV 1.67 kali dan ROE 5,94%. “Rekomendasi beli emiten CPO dengan market cap terbesar kedua di sektornya ini, dengan  target harga di Rp1.540,”tuturnya. [ter]