Polusi Udara Dalam Ruang Bahayakan Ibu Hamil Foto: telegraph

Polusi Udara Dalam Ruang Bahayakan Ibu Hamil

PinkKorset.com, Jakarta –  Polusi udara masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat, khususnya di kalangan perempuan hamil.

Sejumlah riset ilmiah baru-baru ini mengatakan, polusi udara dalam ruangan berpengaruh terhadap pertumbuhan janin. Sebuah hubungan yang signifikan telah diamati antara kemungkinan berat lahir bayi yang rendah dan polusi udara dalam ruangan .

Kebanyakan orang cenderung berpikir polusi udara adalah sesuatu yang berada di luar ruangan, seperti asap, ozon atau kabut yang menggantung di udara, terutama di musim panas.

Tapi sebenarnya, udara di dalam rumah, kantor, dan bangunan lainnya, bisa lebih tercemar daripada udara luar. Udara di dalam rumah bisa tercemar oleh timbal yang terdapat dalam debu rumah,  formaldehyde atau formalin yang  tidak hanya digunakan untuk pengawet makanan, namun juga terdapat di dalam pelembut cucian, perawatan sepatu, pembersih karpet bahkan dipakai dalam cairan pencuci piring.

Lalu fire- retardants, bahan kimia dalam termoplastik, termoset, tekstil dan pelapis yang menahan penyebaran api. Kemudian gas radon, yang dapat menyebabkan penyakit kanker dan paru-paru. Rumah yang dekat dengan pertambangan atau terletak di atas batuan metamorf merupakan daerah rawan polusi radon.

Polusi udara dalam rumah  juga berasal dari bahan kimia yang mudah menguap dari wewangian yang digunakan dalam pembersih konvensional.

Beberapa polutan dilacak berasal dari rumah. Sebagian muncul melalui kasur atau mebel baru, pembersih karpet, atau lapisan cat di dinding. Semua hal ini mempengaruhi kesehatan jangka panjang, terutama dalam kasus perempuan hamil, karena mereka berada dalam kondisi paling rentan.

Menurut sebuah penelitian terbaru, perempuan yang tinggal di area dengan karbon monoksida tinggi atau tingkat partikel moderat, berpotensi menyebabkan 10 sampai 25% bayi prematur dibandingkan perempuan yang tinggal di area kurang tercemar.

Hal ini terutama berlaku bagi perempuan yang menghirup udara tercemar selama trimester pertama atau trimester terakhir kehamilan. Paparan tingkat polusi tinggi selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko memiliki anak dengan autisme atau cacat fisik / mental serius lainnya.

Mengingat dampak negatif pada kesehatan, sangat penting bagi perempuan hamil untuk memastikan bahwa udara di sekitar mereka bebas racun, sehingga dapat tetap sehat selama kehamilan.

Sementara polusi udara luar bisa tidak sepenuhnya dikontrol, ibu bisa menjaga rumah mereka bebas polusi, dengan menghilangkan produk penyebab polusi dari rumah. Selain memfasilitasi ventilasi, yang membuat pekerjan mengontrol polutan berbahaya di rumah menjadi lebih mudah .

Cara tercepat dan mudah untuk mengontrol polusi udara dalam ruangan di rumah Anda adalah membuka jendela dan ventilasi rumah Anda setiap hari.