Setiap Orang Butuh ‘Teman Jelek’?

PinkKorset.com – Jika ingin menjadi pusat perhatian, anda harus membawa ‘teman jelek’ saat hendak bersosialisasi. Masa sih?

Teman jelek ini, di Barat, dikenal dengan istilah DUFF atau Designated Ugly Fat Friend. Kurang lebih artinya, si teman ini benar-benar jelek atau setidaknya satu ‘level’ di bawah anda.

Idenya, anda akan terlihat lebih baik jika dibandingkan si teman. Memang terdengar absurd dan sungguh tega jika anda benar-benar memperlakukan seorang kawan seperti itu. Kawan yang baik pasti menghiraukan hal ini.

Faktanya, strategi yang agak sadis ini berhasil. Setidaknya begitu menurut riset yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science. Drew Walker dan Edward Vul dari University of California melakukan lima eksperimen tersebut.

Jika anda gemar mengikuti serial How I Met Your Mother, tokoh Barney mendeskripsikan hal ini sebagai ‘Cheerleader Effect’. Kata Barney, sekelompok cheerleader terlihat menarik bersama. Tapi satu persatu, tidak demikian.

Barney bukan yang pertama mengungkapnya. Istilah itu sudah ada di Urban Dictionary sejak 2008. Hal inilah yang disorot Walker dan Vul dalam eksperimen mereka mengenai foto orang yang atraktif.

Dalam setiap kasus, baik laki-laki maupun perempuan, orang-orang di kelompok itu memperoleh rating ‘menarik’ yang semakin tinggi jika mereka diletakkan ke dalam sekelompok orang.

“Wajah biasa jadi menarik karena menjadi biasa saja di idiosinkrasi yang tak menarik,” demikian kesimpulan riset itu. Ya, cheerleader effect.

Satu-satunya efek positif dari riset ini adalah ada alasan untuk lebih sering bersosialisasi dan bepergian bersama kelompok. Hubungan antar manusia baik untuk kesehatan dan kehidupan yang lebih berkualitas.

Mungkin saja, anda menarik bukan karena kawan-kawan anda jelek. Tapi karena anda gembira menghabiskan waktu bersama mereka.