Mahalnya Tinta Pemilu [kompas]

Mahalnya Tinta Pemilu

PinkKorset.com – Meski hanya digunakan untuk penanda di jari, tinta yang digunakan pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 kemarin ternyata membutuhkan anggaran cukup besar.

Kepala Biro Logistik KPU, Boradi mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk keperluan tinta selama Pemilu 2014 mencapai Rp16,2 miliar.

Jumlah itu sudah menghemat sekitar Rp4,4 miliar, mengingat harga perkiraan sendiri (HPS) untuk tinta sidik jari yang ditetapkan KPU adalah Rp20,6 miliar.

Padahal, tinta ini hanya untuk menandai jari pemilih yang telah mencoblos di pilpres, sehingga orang yang berniat mau curang bakal ketahuan.

Tidak hanya itu. Tinta berbahan utama perak nitrat yang diimpor dari India ini sebenarnya termasuk bahan kimia kategori B3 (Bahan Beracun/Berbahaya), tapi dianggap aman digunakan sejauh sesuai dengan aturan kesehatan.

KPU menyatakan, kadar perak nitrat dalam tinta sudah diatur tidak melebihi 4%, sesuai dengan aturan dari World Health Organization.

Alternatif aman dan murah

Sebenarnya ada alternatif bahan yang lebih aman dan murah. Seperti pernah diteliti oleh sejumlah perguruan tinggi, kunyit dan gambir adalah bahan yang lebih alami dan murah. Usai diteliti, sempat diwacanakan untuk digunakan dalam Pemilu 2014 ini.

Namun, kenyataannya KPU tetap memilih untuk menggunakan perak nitrat untuk tinta pemilu. Entah apa alasannya.

Sumber: kompas

selanjutnya: Pilpres Aman, Ekonomi Indonesia Cerah