Teman ‘Masa Kecil’ Bisa Prediksi Kepribadian Anda [news]

Teman ‘Masa Kecil’ Bisa Prediksi Kepribadian Anda

PinkKorset.com – Proses berteman sudah diajarkan sejak kecil. Namun, siapa sangka, penilaian teman sepermainan dapat memprediksi lebih akurat kepribadian seseorang saat dewasa.

Hal ini menjelaskan mengapa hubungan pertemanan dan adaptasi secara sosial yang diajarkan sejak dini itu penting.

Sebuah studi yang dilakukan Concordia University mengungkapkan bahwa teman sebaya dapat menjadi penilai terbaik, akan jadi seperti apa anak ketika tumbuh dewasa nanti.

Secara khusus, studi ini menjelaskan bahwa penilaian teman masa kecil, dapat lebih akurat memprediksi kepribadian seseorang saat dewasa. Hal ini berhubungan dengan sejumlah faktor hidup yang penting, seperti kesehatan, kesehatan mental dan kepuasan kerja.

Riset yang dimulai pada 1976, meminta para siswa melakukan penilaian terhadap teman sekelas mereka dengan memberi peringkat dalam hal agresi, disenangi tidaknya dan tingkat adaptasi. Selain itu, siswa juga diminta menilai diri mereka sendiri.

Anak-anak tersebut dilacak hingga dewasa selama 20 tahun ke depan.

Sebuah survei lanjutan dilakukan kemudian, mencakup pengukuran kepribadian mereka sebagai orang dewasa, seperti tingkat neurotisisme, ekstroversi, keterbukaan, keramahan dan kesadaran.

Alexa Martin-Storey, lulusan Concordia dan salah satu penulis studi tersebut, mengatakan mereka dapat membandingkan penilaian teman sepermainan dan persepsi pribadi terhadap perilaku masa kanak-kanak, dengan karakteristik kepribadian setelah dewasa.

“Kami menemukan penilaian kelompok teman sebaya lebih akurat dengan kondisi ketika dewasa, ketimbang penilaian diri sendiri semasa kanak-kanak. Ini masuk akal, mengingat anak-anak berada di sekitar teman mereka sepanjang hari dan perilaku seperti agresivitas dan disenangi (likeability) sangat relevan di lingkungan sekolah.”

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang menganggap diri mereka menarik diri dari lingkup sosial, menunjukkan tingkat kesadaran atau kepekaan yang rendah saat dewasa. Sementara anak-anak yang dianggap rekan mereka menarik diri, tumbuh menjadi orang yang kurang terbuka.

Martin-Storey mengatakan penilaian rekan terhadap tingkat disenangi, juga meramalkan hasil yang lebih akurat. Hal ini menghubungkan kepribadian dengan keramahan dan kesadaran yang tinggi serta neurotisme yang rendah, ketimbang mereka yang menganggap diri mereka disenangi atau menyenangkan.

“Informasi ini dapat digunakan untuk membantu anak-anak dan orang tua mengembangkan mekanisme yang efektif untuk mengatasi perilaku agresif atau sikap menarik diri, serta mendukung perilaku yang lebih pro-sosial,” kata Lisa Serbin dari Departemen Psikologi di Concordia Universitas dan salah satu penulis studi tersebut.