Alasan BBM Batal Naik Rp3 Ribu per Liter Foto: bloomberg

Alasan BBM Batal Naik Rp3 Ribu per Liter

PinkKorset.com, Jakarta – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sedianya dinaikkan Rp3 ribu per liter. Namun, hal itu urung dilakukan.

Pemerintah mengaku memiliki sejumlah alasan tidak menaikkan harga BBM subsidi pada tingkat tertinggi seperti yang sebelumnya diperhitungkan sebesar Rp3 ribu per liter.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, ada dua prinsip yang dipertimbangkan pemerintah untuk menentukan kenaikan harga BBM subsidi sebesar Rp2.000 per liter untuk premium maupun solar.

Pertama melihat kondisi terakhir harga minyak dunia dan kurs rupiah. Kombinasi kedua hal tersebut akan menentukan tepatnya keekonomian harga premium dan solar. “Sekarang harga minyak rendah, namun ingat kurs-nya juga masih lemah. Harga minyak baru turun dalam dua minggu terakhir, sebelumnya tinggi. Jadi sebaiknya jangan gegabah.”

Sedangkan prinsip kedua adalah mempertimbangkan bahwa subsidi hingga akhir tahun mengikuti siklus anggaran tahunan, bukan siklus harian. “Kalo bicara subsidi, nanti terlihat total subsidi yang sudah dikeluarkan.”

Bambang memaparkan, indeks harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Oil /ICP) Januari sebesar US$ 105, Februari-Juni US$ 109, Juni US$ 104, Agustus ke US$ 99,5, September US$ 95, Oktober US$ 83, perkiraannya November-Desember di bawah US$ 83. Ini berarti, rerata setahunnya masih US$ 99, dibawah ICP sebesar US$ 105.

“Dengan harga itu, maka kalau kita enggak beri kebijakan (Kenaikan harga BBM) subsidi rata-rata BBM premium Rp 3.300 per liter. Kalau dikurangi subsidi Rp 2.000, maka subsidinya masih ada Rp 1.300.”

“Kalau solar, subsidi per liter tanpa ada kebijakan (Kenaikan harga BBM) Rp 4.500 per liter. Kalau dikurangi Rp 2.000 ya masih ada subsidinya Rp 2.500. Subsidinya kan mengikuti siklus anggaran.”

Baca juga: 

Organda Ancam Mogok, Apa Kata Jonan?
Kenaikan BBM Kali Ini, Terendah Dalam Satu Dekade