Batik Betawi Ramaikan Gelaran Busana di Korsel Foto: Tempo

Batik Betawi Ramaikan Gelaran Busana di Korsel

PinkKorset.com, Jakarta – Batik betawi dipamerkan dalam peragaan busana ajang #9th Asia Model Festival Award yang digelar di Olympic Hall, Seoul, Korea Selatan 13-19 Januari lalu.

Menurut Ichwan Thoha, desainer perwakilan Indonesia yang menampilkan karyanya dalam peragaan busana ajang tersebut, pemilihan batik betawi ini dilakukan salah satunya dalam rangka memasyarakatkan kain tradisional tersebut.

“Pada dasarnya, saya terlahir sebagai orang betawi asli, betawi tanah abang, terus saya juga diminta oleh batik betawi untuk jadi konsultan kreatif dan adviser batik betawi ini agar dimasyarakatkan, dan kebetulan saya diundang fashion show disana, akhirnya saya membuat koleksi dengan batik betawi ini,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar bersama Asosiasi Agensi Model & Talenta Indonesia (AAMTI) di Soeryo Caffe, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ichwan mengaku mendapatkan bahan baku batik betawi dari beberapa wilayah yang menjadi rekanannya, salah satunya batik seraci yang terdapat di daerah Bekasi. “Kalau desainer membutuhkan bahan baku bisa mengambil batik betawi ke rekanan-rekanannya,” jelasnya.

Saat peragaan busana di Korea Selatan, Ichwan berkesempatan memakaikan hasil kreasi batik betawi ke lima orang perempuan korea dan lima orang laki-laki korea. “Dengan memakai lima model cewek korea dan lima model cowok korea, alhamdulillah kelima model cowok korea sesuai dengan karakter yang saya minta, karena saya sangat kuat di baju pria, alhamdulillah semuanya berjalan lancar,” urainya.

“Biasanya setiap daerah sudah menunjuk seorang fashion desiner untuk mewakili bahan dari daerah masing-masing, orang di luar negeri itu sangat kagum dengan bahan-bahan Indonesia seperti ikat, batik dan lain-lain,” tuturnya. “Potensinya gede banget, salah satu fashion desiner, Didit Prasetyo, cucunya Pak Harto, dia basenya itu di Paris, sedang berusaha keras menjadi desainer disana, dengan menggunakan kain tenun, mudah-mudahan hal itu bisa lebih membawa kain tradisional Indonesia ke mata dunia,” tutupnya.