Kimia Farma Ekspansi ke Hotel dan Rumah Sakit [kaef]

Kimia Farma Ekspansi ke Hotel dan Rumah Sakit

PinkKorset.com, Jakart – Produsen obat-obatan PT Kimia Farma Tbk sedang bersiap untuk ekspansi bisnis di sektor properti.

Direktur Pengembangan Kimia Farma Wahyuli Syafari, mengatakan pihaknya akan melebarkan sayap ke sektor properti, tepatnya hotel dan rumah sakit.

“Nantinya kita akan membangun bisnis properti ini juga bersamaan pengembangan apotek dan klinik yang sudah ada,”ujarnya di Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Menurutnya, ekspansi bisnis tersebut dilakukan guna menggenjot laba korporasi dan optimalisasi aset. Apalagi ceruk pasar untuk hotel masih tersedia. Pihaknya saat ini telah mengincar tiga titik strategis untuk pengembangan bisnis properti, yakni Denpasar, Bandung dan Jakarta.

”Satu bisnis apotek misalnya Rp 100 juta. Tiap tahun dengan inovasi tidak jauh dari Rp 110 juta. Kenapa? Lahan ada, lokasi strategis kayak di Bandung. Lalu, pangsa pasar ada, misalnya kalau weekend ke Bandung susah cari hotel,” katanya.

Perseroan menuturkan, sebuah proyek akan segera dilangsungkan di jalan Dago 51 Bandung. Pembangunan yang ditargetkan rampung pada 2015 tersebut akan menjadi hotel pertama milik Kimia Farma.

Gedung tersebut nantinya akan memasukkan semua unsur bisnis BUMN ini. Lantai satu untuk apotek, lantai dua klinik dan lantai tiga untuk lobi hotel.

“Kontaknya di Bandung sudah. Pemenang (tender) sudah. Tinggal pelaksana izin mendirikan bangunan (IMB). Hotel Bintang kelas 3 atau 4, nantinya ada 7 hingga 9 lantai,” katanya.

Sumber dana yang untuk pembiayaan proyek tersebut diambil dari dana belanja modal (capex) perseroan sebesar Rp600 miliar.

Sementara untuk bisnis rumah sakit, sampai saat ini pihaknya masih menunggu badan usaha/perusahaan BUMN karya, untuk diajak kerja sama.

“Rumah sakit kan diharapkan lebih diutamakan bersama BUMN, kita sudah launching dengan Wijaya Karya, karena WIKA yang menawarkan,” tuturnya.

Rumah sakit yang dikhususkan bagi ibu dan anak tersebut rencananya akan dibangun di Jakarta. “Mungkin tipe rumah sakit ibu dan anak. Soalnya Inline. Kita mulai mengubah pola bisnis kita dari manufaktur, jadi heart care company. Karena paling cepat rumah sakit ibu dan anak. Kalau spesialis cari dokternya susah, apalagi dokter-dokter lainnya,” katanya.