Meski mengerikan, lobotomi pernah diterima sebagai salah satu prosedur bedah otak, khususnya untuk psychosurgery alias berhubungan dengan gangguan jiwa.
Lobotomi yang ‘ngetren’ pada 1940-1950-an ini tak selalu sukses. Beberapa pasien meninggal dan lainnya jadi seperti boneka hidup.
Meski pernah meraih penghargan, praktik lobotomi berhenti pada akhir 1970-an atas dasar moral.