PinkKorset.com – Shale gas adalah gas alam non konvensional di lapisan bebatuan (shale formation) pada kedalaman lebih dari 1500m, lebih jauh dari gas alam konvensional di kedalaman ±800m.
Shale gas ditemukan pertama kali di New York pada 1821 dan mulai dikembangkan pada tahun 70-an dan 80-an. Namun shale gas baru bisa diproduksi secara komersial dekade terakhir ini berkat temuan kombinasi teknologi ‘horizontal drilling’ dan ‘hydraulic fracturing’.
Setelah pipa bor mencapai lapisan tengah shale, pipa lalu dibelokkan secara horisontal hingga sepanjang ±2km.
Sepanjang pipa horisontal ini dilubangi untuk menyemprotkan campuran air dan bahan kimia proppant dengan tekanan tinggi, untuk meretakkan lapisan bebatuan di sekitarnya (fracturing). Setelah retak, gas akan keluar dari pori-pori dan celah bebatuan.
Adapun Proppant adalah material yang menjaga rekahan tetap terbuka selama masa eksploitasi gas berlangsung. Berikut ilustrasi ekstraksi shale gas.