PinkKorset.com – Raksasa minyak Royal Dutch Shell mengumumkan akan mengurangi 6.500 pekerjanya.
PHK yang dilakukan terhadap perusahaan dengan 94 ribu karyawan ini, merupakan bagian dari rencana pemangkasan biaya operasional sebesar US$4 miliar di tengah anjloknya harga minyak.
Harga minyak dunia saat ini adalah US$ 53 per barel, turun tajam dari US$ 110 per barel tahun lalu.
Anjloknya harga minyak, telah menekan pemasukan perusahaan. Pada kuartal dua ini, laba Shell tercatat sebesar US$ 3,4 miliar, atau turun 35% dibandingkan tahun lalu.
Untuk mengantisipasi penurunan harga minyak yang berkepanjangan, Shell memangkas investasi sebesar US$ 7 miliar menjadi US$ 30 miliar tahun ini, atau turun 20% dari 2014.
Shell juga mengumumkan telah menjual 33% saham dalam bisnis di Jepang, Showa, ke grup petrokimia Idemitsu senilai US$ 1,4 miliar. Perusahaan mengaku telah menjual aset senilai US$ 20 miliar pada 2014 dan 2015, dan akan melepas lagi US$ 30 miliar aset antara 2016 dan 2018.
Kepala eksekutif Shell Ben van Beurden mengatakan, penurunan harga minyak ini bisa berlangsung selama beberapa tahun, dan rencana Shell mencerminkan realitas pasar saat ini.
“Perusahaan harus tangguh menghadapi harga minyak saat ini, meskipun ada potensi untuk kembali ke harga minyak US$ 70- 90 pada jangka menengah.”
