Tips Bijak Gunakan Antibiotik [google]

Tips Bijak Gunakan Antibiotik

PinkKorset.com, Jakarta – Antibiotik, yang merupakan bagian dari antimikroba, harus digunakan secara bijak agar tidak terjadi resistensi atau kekebalan.

Sebagian besar bakteri itu bersifat baik. Mereka tidak harus dimusnahkan keberadaannya, meski berada di dalam tubuh Anda. Bahkan, kita membutuhkan bakteri baik tersebut.

Sayangnya, antibiotik masih digunakan secara sembarangan sehingga timbul masalah baru yang mengkhawatirkan. Yakni, resistensi atau kekebalan bakteri terhadap antibiotik.

“Resistensi antibiotik ini jadi masalah bersama,” kata dr. Nurul Itqiyah Hariadi dari Yayasan Orangtua Peduli (YOP).

Menurut penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2005, sebanyak 50% resep di fasilitas kesehatan primer dan RS di Indonesia mengandung antibiotik.

Survei Nasional Kementerian Kesehatan pada 2009 menyebutkan, antibiotik diresepkan untuk penyakit-penyakit yang disebabkan virus seperti diare akut dan flu.

Adapun Riset Kesehatan Dasar Nasional 2013 melaporkan, 86,1% masyarakat Indonesia menyimpan antibiotik di rumah tanpa resep dokter.

Hal-hal ini sudah diprediksikan oleh penemu penisilin, Alexander Fleming. Ia tahu, mikroba akan mudah dibuat kebal dan di masa mendatang, antibiotik akan bisa ditebus bebas.

“Resistensi antibiotik dapat terbentuk dua tahun setelah antibiotik pertama digunakan,” lanjutnya.

Oleh karena itu, WHO mencanangkan Pekan Peduli Antibiotik Sedunia pada 16-22 November ini untuk mengajak masyarakat bijak menggunakan antibiotik.

Berikut diantara beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

  • Ubah pandangan bahwa antibiotik menyembuhkan semua penyakit infeksi
  • Terus belajar dar sumber terpercaya
  • Gunakan antibiotik sesuai panduan sahih
  • Jangan gunakan antibiotik untuk batuk, pilek, muntah, dan diare tanpa darah
  • Sadari bahwa antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, bukan mencegah

Pada dasarnya, kesehatan kita adalah tanggung jawab kita. Dr. Nurul menyarankan pasien menanyakan pada dokter mengenai diagnosis dalam bahasa medis dan obat yang diberikan.

“Pasien yang kritis mengurangi kemungkinan pengobatan yang tidak mengutamakan keselamatan pasien,” lanjutnya.

Kemudian, belajar dan cari informasi dari sumber yang terpercaya. Anda bisa mencari informasi kesehatan di situs-situs terpercaya berikut ini.