MEA Dibuka, Akuntan Indonesia Terancam [dsh]

MEA Dibuka, Akuntan Indonesia Terancam

PinkKorset.com, Jakarta –  Ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan tahun depan, persaingan pekerjaan semakin ketat. Akuntan Indonesia pun terancam. 

Guru Besar Akutansi dan Keuangan, University of Technology Sydney (UTS), Prof. Dr. David Bond mengatakan, saat ini jumlah akuntan di Indonesia masih sangat sedikit.

Kekurangan akuntan profesional di tanah air ini menjadi ancaman serius. Terlebih ketika MEA dibuka tahun depan.

“Saat ini, Indonesia mulai dibanjiri akuntan profesional asal Singapura dan Filipina,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.

Prof. Bond mengingatkan pentingnya sertifikasi akuntan Indonesia agar dapat bersaing di negaranya sendiri dan di ASEAN.

“Sertifikasi akuntan profesional memberikan manfaat banyak, yakni mudah mendapatkan pekerjaan dan memiliki kredibilitas tinggi,” katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, kemampuan berbahasa Inggris juga diperlukan di era globalisasi ini. Menurutnya bahasa Inggris merupakan bahasa resmi saat MEA sekaligus bahasa bisnis.

UTS adalah salah satu perguruan tinggi yang sudah membekali ilmu yang terakreditasi oleh Ikatan Akuntansi Profesional Australia sekaligus kemampuan bahasa Inggris yang tinggi.

Penyedia program Pathway menuju University of Technology Sydney, UTS:INSEARCH, mulai tahun depan membuka program Pathway di bidang bisnis dan teknik di Jakarta. Program ini bekerja sama dengan UniSadhuGuna International College (UIC).