Ini Alasan Mengapa Lelaki Diciptakan [jamesmsama]

Ini Alasan Mengapa Lelaki Diciptakan

PinkKorset.com – Jika kaum adam mulai berulah, Anda terkadang berharap seluruh dunia diisi perempuan saja.

Namun, Tuhan menciptakan manusia berpasangan. Ilmu pengetahuan pun menegaskan secara ilmiah mengapa kaum adam itu harus ada.

Mungkin Anda membayangkan, bila dunia diisi kaum perempuan saja, beberapa hal akan terasa lebih mudah. Anda tak perlu selalu menurunkan dudukan toilet, tak perlu berebut remote televisi, atau repot membersihkan sisa cukuran jenggot.

Lagipula, hal itu berhasil untuk spesies lain. Komodo bisa bereproduksi secara aseksual, tanpa butuh pejantan. Mereka toh, happy saja.

Namun, ilmu pengetahuan membuktikan mengapa dunia butuh laki-laki, yakni karena kebutuhan evolusi. Disebutkan, perempuan aseksual takkan bertahan alias punah, bila tak ada kaum laki-laki.

Profesor Matt Gage dari University of East Anglia tujuh tahun lalu pernah membicarakan mengapa sejumlah spesies membutuhkan pejantan.

Ternyata jawabnya lebih sederhana ketimbang yang Anda pikirkan. Ini penjelasannya secara ilmiah.

“Sistem reproduksi bakal sia-sia jika semua individual bisa menghasilkan keturunan tanpa seks, sebanyak yang mereka mau,” kata Profesor Gage.

Riset yang didanai Natural Environment Research Council tersebut menunjukkan, kompetisi antara pejantan membantu menghasilkan keturunan paling sehat.

Ketiadaan seks, menurut riset ini, bisa berujung pada mutasi keturunan-keturunan tersebut dan pada akhirnya berujung pada kepunahan.

“Satu individu harus menguasai banyak hal agar bisa mengalahkan rivalnya dalam bereproduksi,” lanjutnya.

Seleksi seksual ini bisa diumpakan sebagai filter untuk mempertahankan dan memperbaiki kesehatan umum populasi.

Lalu bagaimana jika jumlah lelaki lebih sedikit? Periset menguji teori menyatakan, memang lebih efisien juga perempuan melahirkan perempuan lagi.

Mereka mengujinya dengan kumbang, memasangkan satu betina dengan sejumlah pejantan.

Selama sepuluh tahun, mereka mengawinkan 90 jantan hanya dengan 10 betina. Kemudian satu jantan dengan satu betina alias monogami.

Pada monogami, tak ada ‘filter seksual’ selama 50 generasi sehingga kesehatan populasi menurun dan terjadi kepunahan secara cepat.

“Populasi monogami, menurut sejarah, punah hanya dalam delapan generasi,” papar Profesor Gage.

Sebaliknya, populasi yang menuntut pejantan berkompetisi untuk merebut perhatian betina bisa mempertahankan kesehatan serta menghindari kepunahan.