Ini Syarat Pemasangan Chip Otak Parkinson [telegraph]

Ini Syarat Pemasangan Chip Otak Parkinson

PinkKorset.com, Jakarta – Kualitas hidup pasien Parkinson bisa ditingkatkan dengan pemasangaan chip di otak. Apa syaratnya?

Chip tersebut dipasang melalui operasi deep brain stimulation (DBS). Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, mengingat Parkinson belum bisa disembuhkan.

Hal ini disampaikan dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, spesialis bedah saraf di Siloam Hospital Kebon Jeruk, baru-baru ini.

Chip berukuran 0,3 mm dihubungkan dengan kabel ke baterai yang diletakkan di dalam dada sebagai sumber arus listrik.

DBS telah disetujui badan POM AS (FDA) untuk pengobatan Essential Tremor (ET), Penyakit Parkinson (PD), Dystonia, dan Obsessive Compulsive Disorder (Sindrom Tourette).

Untuk melakukan operasi DBS harus memerhatikan beberapa kondisi. Operasi ini boleh dilakukan pada pasien parkinson murni.

“Parkinson dengan alzheimer, demensia, kelumpuhan itu bukan parkinson murni. Kita bisa cek dengan konsumsi obat levodopa,” kata dr. Made.

Dokter Made menambahkan, bila obat bereaksi bagus terhadap gejala Parkinson dan daya obat terus menurun, pertanda pasien mengalami parkinson murni.

Menurutnya, target operasi ini dapat mengembalikan kondisi pasien 5 tahun sebelumnya, mengurangi dosis levodopa 10% dan bahkan 100% tergantung kondisi terakhir pasien.

Selain itu, operasi DBS hanya bisa dilakukan pada fase 2-3 dan 3-4 dari total 5 fase perjalanan penyakit Parkinson.

Proses operasi pemasangan chip ini cukup sekali. Namun diperlukan operasi lanjutan untuk mengganti baterai baru. masa pakai baterai berkisar antara 5-8 tahun tergantung pada daya listrik yang dikeluarkan.

Sementara itu, tersedia pula baterai yang dapat diisi ulang melalui Bluetooth. Hanya saja, kedisiplinan pasien sangat dibutuhkan agar alat tidak mati karena telat mengisi ulang baterai.

Operasi DBS memiliki tingkat keberhasilan sangat tinggi. “Persentase keberhasilan operasi DBS 97%. Kegagalan bisa terjadi akibat komplikasi, gula darah tinggi dan daya tahan tubuh menurun, khususnya lansia,” kata dr. Made.

Biaya operasi DBS tidak sedikit menguras kantong. Anda perlu merogoh kocek sebesar Rp399 juta untuk satu kali operasi. Biaya ini sudah termasuk obat-obatan dan perawatan selama 7 hari di kamar kelas 3.

“Biaya DBS di Indonesia hampir setengahnya dibandingkan Singapura. Mahalnya biaya dikarenakan harga chip, kabel dan baterai,” kata dr. Made.

Operasi DBS secara menyeluruh baru tersedia di Parkinson’s and Movement Disorder Center di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta.

Hingga saat ini terdapat 7 pasien Parkinson yang sudah menjalankan operasi DBS. Enam pasien di RS Siloam Kebon Jeruk dan satu di Surabaya.

Gejala Parkinson muncul ketika 60-80% sel otak penghasil dopamine berkurang.

Ada empat gejala parkinson, gemetar (tremor) saat istirahat, kekakuan gerak sendi saat bergerak, ketidakseimbangan postur tubuh, dan gerak menjadi lambat. Tiga dari empat gejala itu sudah mengindikasikan Parkinson.