Mekanisme pernapasan bermula dari udara yang masuk dari faring maupun laring, melewati trakea menuju paru-paru. Di paru-paru, udara masuk ke dalam bronchi dan bronchiole, lalu ke alveoli. Pada bagian ini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida yang terhubung aliran darah.
Pada orang dengan asma, otot di saluran pernapasan paru-paru berkontraksi, sehingga menebal dan menyempit. Sementara jaringan mukosa di dalamnya memproduksi reak kental berlebih.
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan dan pemrakarsa Astma-COPD Center RS Siloam Asri, Prof. dr. Nirwan Arief, SpP(K), FCCP mengatakan, penyempitan saluran pernapasan membuat orang dengan asma sulit mengeluarkan udara dari paru-paru, sehingga muncul bunyi ‘ngik’.
“Penyempitan ini lebih sulit mengeluarkan udara ketimbang menghirupnya, makanya muncul bunyi ngik,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.
Cara instan mengendurkan ketegangan otot sekaligus mengurangi reak yakni dengan obat hidup (inhaler). “Paling cepat menggunakan obat hirup ketimbang obat oral,” ujarnya.
