Tak Ada Salahnya Nikmati Jadi ‘Single’ [yourtango]

Tak Ada Salahnya Nikmati Jadi ‘Single’

PinkKorset.com – Baru memutuskan hubungan romantis dan saat ini sedang single? Jangan terburu-buru mencari gantinya. Ini saat yang tepat untuk ‘menyendiri’.

Kadang saat baru putus, Anda tergoda untuk segera mencari pelarian alias rebound untuk mengobati duka. Potensi patah hati lebih besar dan dalam pelarian itu, Anda juga akan melukai si pengganti.

Ada beberapa alasan saat baru putus, sebaiknya Anda menyendiri dulu dan menjadi single. Meski si mantan sudah mendapat gantinya yang baru. Namun hal-hal inilah yang menyiapkan Anda sebelum mulai berkencan lagi.

Belajar Memilih

Tak ada salahnya memilah dan memilih seseorang yang lebih baik untuk Anda. Semakin lama single, biasanya Anda akan semakin bijaksana memilih. Tak ada gunanya mengisi kekosongan dengan orang yang tak pantas Anda curahkan tenaga dan waktu.

Fokus Pada Karir

Ada sebuah teori yang dipopulerkan David Sedaris, bahwa kita memiliki empat titik api pada kompor kehidupan. Yakni keluarga, teman, kesehatan, dan pekerjaan. Dalam teori itu, agar ‘sukses’, Anda harus mematikan salah satu api.

Dan jika ingin benar-benar sukses, maka Anda harus mematikan dua titik api. Untuk setiap orang, titik api yang dipilih benar-benar berbeda. Kadang, api terbesar berasal dari kehidupan romantisme.

Saat Anda matikan titik itu, terdapat api atau energi berlebih yang bisa Anda fokuskan ke pekerjaan atau mungkin keluarga. Ini mungkin saatnya serius memikirkan karir Anda ke depannya.

Baca Novel

Berapa banyak buku yang Anda miliki? Berapa banyak yang sudah Anda miliki tapi belum juga sempat membacanya? Ketimbang buat waktu untuk hubungan romantis yang tak serius, mengapa tak membaca semua novel itu?

Lebih baik lagi jika bisa ikut kelas literatur dan mengkaji beberapa karya sastra yang selama ini hanya Anda ketahui namanya. Mungkin Anda bakal tertarik menulis novel sendiri dan siapa tahu, menginspirasi banyak orang.

Mencintai Tubuh Sendiri

Kadang sulit mencintai dan menerima tubuh sendiri. Apa yang orang pikirkan mengenai tubuh Anda? Pikiran itu mengalahkan pertanyaan penting: Apa yang Anda pikirkan mengenai tubuh sendiri?

Dua hal tersebut saling berkaitan. Jika Anda tak begitu merawat tubuh dan kebetulan mengencani orang serupa, maka takkan jadi masalah. Tapi bagaimana jika Anda hanya pergi ke gym ketika diajak si dia, lalu Anda berdua putus hubungan?

Kebiasaan menyehatkan itupun terhenti. Saat single inilah Anda bisa memutuskan, kebiasaan baik apa yang Anda lakukan demi diri sendiri? Tujuannya, menemukan cara bagaimana mencintai tubuh sendiri dengan segala kekurangannya.

Rasa percaya diri ini kelak membuat Anda menarik di mata calon kekasih. Sosok yang percaya diri takkan membiarkan orang lain, terutama yang berpotensi dijadikan partner romantis, menganggap dirinya tak pantas.