Ucapkan Terima Kasih Pada Sahabat [imgarcade]

Ucapkan Terima Kasih Pada Sahabat

PinkKorset.com – Sahabat terkadang tak butuh ucapan terima kasih, karena ia rela melakukan apa saja untuk Anda. Tapi tak ada salahnya mengapresiasi usahanya.

Sahabat sama pentingnya seperti keluarga. Poin plusnya, sahabat umumnya lebih mengerti kita ketimbang keluarga. Dan seperti keluarga, Anda kadang lupa mengucapkan terima kasih.

Ucapan terima kasih Anda juga terlewat begitu saja, karena tawa dan tangis yang dirasakan bersama. Tapi ingatkah Anda masa-masa seperti ini?

Ketika Anda Menjauh, Tapi Ia Tetap Membuka Hatinya

Entah karena salah satu dari kalian sedang kasmaran atau alasan pribadi lainnya, sahabat memberi Anda waktu untuk melakukan hal-hal itu karena ia tahu, hubungan akrab itu akan kembali. Mungkin Anda ingin mencoba hal-hal baru. Boleh saja, mulailah perjalanan pribadi itu. Tapi pada akhirnya, siapa yang lagi-lagi menjadi orang terpenting dalam hidup Anda? Ia akan membuka tangan dan hatinya untuk Anda lagi, tanpa syarat apapun.

Ketika Hubungan Cinta Anda tak Jelas, Tapi Ia Menerima

Namanya suka, kadang tak masuk akal. Anda begitu mabuk asmara, melupakan sahabat dan sibuk mengejar gebetan. Belakangan Anda sadar, waktu dan tenaga yang Anda curahkan untuk si pujaan ternyata konyol. Sahabat membiarkan Anda melakukan perburuan itu untuk sementara waktu. Namun lagi-lagi membuka dirinya, begitu realita menampar pipi Anda.

Ketika Anda Curhat Tanpa Henti

Kadang masalah terasa begitu berat atau Anda kesal dengan seseorang. Anda akan mengoceh selama beberapa saat tanpa memberinya kesempatan untuk merespon. Begitu ia berbicara, baru beberapa patah kata, Anda sudah memotongnya lagi dan terus berbicara. Hidup bukan hanya mengenai Anda, si sahabat mungkin juga punya masalah.

Ketika Anda Meminjam Barangnya, Tapi tak Pernah Mengembalikan

Apapun alasannya, Anda terlalu menyukainya atau barang itu hilang, ia tak menagihnya. Anda tahu ia juga suka barang itu, tapi Anda bersikap ‘egois’ dan menyanderanya. Berbulan-bulan kemudian, barang tersebut Anda temukan. Setidaknya, berusahalah mengembalikan ke dia. Meskipun Anda sangat menyukai barangnya. Kecuali jika ia merelakan barang itu untuk Anda.

Ketika Ia tak Menilai Makanan Anda, Malah Ikut Makan

Ia bukan sahabat sejati jika tak ikut menikmati salah satu hal yang Anda sukai. Salah satunya makan. Ya, makan bersama memang paling enak dilakukan. Hal-hal yang kalian lakukan, pasti ada makanan. Entah belanja atau hanya sekadar nonton televisi bersama. Ia tak memprotes jika Anda sedang butuh banyak makan atau stress eating, malah ikut menemani dan menikmati.