Vania Santoso Sulap Sak Semen Jadi Tas Elegan [PinkKorset/Hawkeye]

Vania Santoso Sulap Sak Semen Jadi Tas Elegan

PinkKorset.com, Jakarta – Tas cantik berbahan dasar sak semen miliknya terpilih sebagai salah satu produk terbaik di Inacraft Award 2015. Ia juga terus melakukan misi sosial dalam menjalankan usahanya.

Siapa sangka limbah kertas sak semen dapat disulap menjadi tas elegan. Kreasi tas cantik ini diprakasi oleh pebisnis sosial bernama Vania Santoso. Produknya terpilih sebagai kerajinan tangan berbahan khusus terbaik di Inacraft Award 2015.

Tercetusnya ide pengolahan limbah kertas sak semen bermula dari keinginannya mengembangkan proyek sosial dalam rangka kampanye manajemen sampah kepada masyarakat.

Gimana kita bisa mengolah sampah menjadi produk yang wah. Kita cari sampah yang sulit dikurangi dan dipilihlah kertas sak semen. Selain itu, pembangunan rumah dan gedung itu kan terus ada,” ucap Vania Santoso pemilik Hey Startic Ecofashion with Batik & Leather saat dijupai di Inacraft 2015 beberapa waktu lalu.

Vania memproduksi tas sak semen yang dikombinasikan dengan bahan kulit. Kertas semen yang kaku dan mudah hancur dirancang sedemikian rupa hingga terlihat mengilap bahkan terlihat menyerupai kulit.

“Kami mewarnai kertas ini dengan pewarna alami dan melapisnya dengan bahan khusus ramah lingkungan agar tahan air, tidak mudah sobek dan menyerupai kulit. Bahan ini dikembangkan oleh penelitian Universitas Airlangga,” jelas Vania yang menjabat sebagai Duta Lingkungan untuk Asia Pasifik oleh PBB.

Perempuan kelahiran Surabaya, 11 Januari 1992 ini tidak membeberkan omset usahanya melainkan menitik beratkan pada sisi sosialnya.

“Saya ingin bahas dari segi sosialnya, dari penjualan ini kami ada kampung binaan yg diberdayakan, antara lain Surabaya, Sidoarjo dan Gresik,” kata perempuan yang baru saja merampungkan kuliah dari Jurusan Manajemen Universitas Airlangga.

Dari ketiga wilayah ini, ia memiliki 11 orang pegawai tetap. Ketika kebanjiran pesanan tas, Vania tak hanya mempekerjakan pegawai tetap tapi juga masyarakat di sekitar mereka.

“Hasil penjualan ada profit sharing 60-40 dan mereka juga dapat gaji. Saat ini kami mampu produksi sebanyak 500-600 tas per bulan,” ucap Vania Founder dan CEO Heystartic.

Vania mengaku banyak mendapatkan limbah kertas sak semen dari kontraktor dan bank sampah. Bahkan limbah produksi tas pun dimanfaatkan olehnya. Ia mengumpulkan sisa potongan kertas sak semen untuk dirangkai menjadi blazer.

Bahan dasar kreasi Vania. [PinkKorset/Hawkeye]

Bahan dasar kreasi Vania. [PinkKorset/Hawkeye]

Ia mematok harga yang berbeda untuk tas. “ntuk tas berbahan dasar sak semen antara Rp50-180 ribu, tas sak semen kombinasi kulit Rp300 ribu, tas sak semen kombinasi batik sekitar Rp300 ribuan.

Sayangnya, perempuan peraih tanda kehormatan presiden, Satyalencana Wirakarya sekaligus juara 1 Wirausaha Muda Berprestasi Nasional dari Kemenpora RI ini belum mematenkan idenya sehingga rawan pencurian.

Padahal selain tas, usaha fesyen ramah lingkungannya juga menghasilkan suvenir dan merchandise berupa dompet kecil dan goodie bags.

Vania memasarkan produk-produknya melalui pameran, kerjasama dengan toko oleh-oleh (Mirota), event organizer, butik dan galeri pemerintahan, website avpeduli.com serta media sosial seperti instagram dan twitter.

Produk-produknya tidak hanya tersebar di Indonesia tetapi juga mancanegara. “Sudah dijual di negara-negara Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Tapi yang sering repeat order adalah Belanda dan Australia,” ujarnya.

Selanjutnya vania ingin menyempurnakan tas sak semen miliknya dan melakukan aksi sosial lainnya.  Seperti program pemberdayaan masyarakat di bekas lokalisasi Dolly.

Ide ini tercetus setelah ia terpilih sebagai social entrepreneur dari Singapore International Foundation.

“Jadi lebih banyak mengerti bisnis sosial. Kalau dari sisi produk ingin lebih ke high-end, perpaduan kulit dan kertasnya lebih nyambung dan bisa pakai kain songket,” papar Vania.