Benarkah Sarapan Penting? [fairwaymarket]

Benarkah Sarapan Penting?

PinkKorset.com – Breakfast is the most important meal of the day. Benarkah hal ini ataukah ada sesuatu di balik kata-kata terkenal ini?

Banyak pakar menyebutkan, melewatkan sarapan bisa membuat berat badan cepat naik, memperlambat metabolisme, dan bahkan memicu stres. Namun menurut artikel terbari di New York Times, tidak demikian. Penulis artikel menyebut hal ini sebagai riset yang disalahartikan dan bias.

Intinya, sebuah propaganda.

Penulis artikel, Aaron E. Caroll menyebutkan, semua studi mengenai sarapan mengalami bias publikasi. Ada cacat dalam laporan-laporan tersebut, terutama yang menyebutkan bahwa melewatkan sarapan bisa menyebabkan obesitas. Ia merasa riset-riset itu dibuat dengan tak tepat.

“Riset-riset itu mengutip sumber lain dengan salah, menggunakan bahasa kausal yang tak tepat. Masyarakat percaya karena riset itu ditujukan untuk membuat mereka percaya, bahwa tak baik untuk melewatkan sarapan,” tulisnya.

Belum lagi kepentingan di balik riset sarapan, yang sebagian besar dibiayai pelaku industri makanan. Misalnya The Quaker Oats Center of Excellence. Baru-baru ini mereka mendanai percobaan yang menyimpulkan, makan oatmeal dan cornflake beku menurunkan berat badan dan tingkat kolesterol.

Sejak kecil sebagian besar orang dikondisikan bahwa sarapan itu penting bagi performa harian. Ini karena umumnya riset itu ditujukan untuk anak-anak. Tak ada pertimbangan mengenai orang-orang yang secara finansial tak mampu sarapan. Lalu bagaimana?

Lakukan apa yang menurut Anda terbaik, saran Carroll. Jika merasa lapar di pagi hari, makanlah. Jika tidak, jangan merasa berdosa melewatkan sarapan. Toh Anda bisa melakukan brunch atau makan siang. Bagaimanapun, lapar adalah sinyal alami dari tubuh, bahwa Anda sudah membutuhkan energi.

“Sarapan tidak memiliki kekuatan mistis,” lanjut Carroll.