Upaya Menghapus Diskriminasi Perempuan [Women impact]

Upaya Menghapus Diskriminasi Perempuan

PinkKorset.com, Jakarta – Emansipasi perempuan seringkali dianggap remeh di berbagai lapisan masyarakat. Film Woman and Impact bertujuan untuk kembali menggugah perjuangan kaum hawa.

Hal tersebut menggerakkan sineas perempuan Kennedy Jennifer Dhillon. Penulis buku #Fight #Pray #Hope ini menyuarakan perempuan dan perjuangannya lewat karya film bergenre dokumenter expository, Women and Impact.

Bersama dua rekannya, Ken, panggilan akrabnya, mengangkat kisah 15 perempuan hebat dari penjuru Tanah Air. Salah satunya Sandra Fertasari Putri, korban pelanggaran HAM pada 27 Juli 1996 yang kini menjadi seorang aktivis dan sempat berkecimpung di dunia politik.

“Saya alami pelecehan di kantor kepolisian dan pengadilan (malah) meminta saya untuk meminta maaf pada mereka,” tutur Sandra emosional.

Kisah lain hadir dari beragam aktivis dan pendiri komunitas yang pernah mendapat luka pahit di masa sebelumnya. Namun mampu berdiri dan menguatkan perempuan lain dalam menghadapi hal serupa.

Film berdurasi 45 menit ini juga lahir dari kegelisahan Ken melihat kondisi perempuan di Indonesia. Terutama diskriminasi dan bayang-bayang stigma yang masih terjadi di beberapa tempat. Padahal, banyak potensi yang bisa digali dari perempuan.

Proses riset dan produksi dibiayai dana sendiri. Jadwal narasumber yang sulit ditemui serta membangun aspek dramatik dalam alur cerita menjadi tantangan tersendiri bagi Ken dan Mindo Carlo Asopar Pasaribu selaku sutradara. Namun begitu, hasilnya terbilang cukup maksimal, memuaskan, dan mengena.