Bisnis Cuci Kiloan di Tengah Musim Hujan Foto: PInkKorset/ Merida

Bisnis Cuci Kiloan di Tengah Musim Hujan

PinkKorset.com, Jakarta – Hujan yang terus mengguyur Jakarta beberapa pekan terakhir ini membuat cuci baju menjadi aktivitas yang merepotkan.

Bagaimana tidak. Minimnya sinar matahari, membuat pakaian sulit kering saat dijemur. Alhasil, bau apek pun melekat, tidak hanya pada baju yang dipakai, namun juga badan. Lalu, apakah layanan cuci kiloan menjadi ramai?

Aji, pemilik cuci kiloan ‘Primaklin’ di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur mengaku, bisnisnya selama musim hujan ini meningkat. “Dalam sebulan ini, ada kenaikan sekitar 15%,” ujarnya saat ditemui PinkKorset.com.

Menurutnya, jumlah cucian yang masuk saat  ini menjadi lebih banyak. Selain karena pelanggan tetap, ada beberapa pelanggan baru yang yang rutin memakai jasa cuci kiloan miliknya, sejak musim hujan datang.

Mereka rata-rata ‘menitipkan’ cucian yang besar dan sulit kering, seperti pakaian berbahan rajut, sprei, handuk, korden dan kain-kain panjang.

Hal berbeda dialami oleh Dwi, pengusaha cuci kiloan di daerah Kebagusan, Jakarta Barat. Jika biasanya ia bisa mendapat 50-60 kilogram perhari, di musim hujan sekarang ini, pakaian kotor yang dititipkan, hanya sekitar 40 kilogram dalam sehari. “Sekarang paling banyak 40 kilogram perhari, malah seringnya di bawah 40,” ujarnya.

Menurut Dwi, sejak musim hujan, orang menghemat ganti pakaian. Alhasil, jumlah cucian yang masuk pun berkurang “Biasanya orang naruh tiap hari 5 kilogram, tapi semenjak musim hujan, jadi pada ngirit-ngirit pakaian, naruhnya seminggu sekali, itu juga cuma 10 sampai 12 kilogram,” katanya.

Penurunan jumlah cucian ini tentu berdampak pada pemasukannya, “Sekarang pendapatan turun drastis, sekitar 50%, soalnya orang-orang ngambil pakaiannya lebih lama, otomatis pembayarannya juga lebih lama,” keluhnya.

Ia pun mengaku, saat musim hujan, selimut menjadi barang yang paling banyak ‘dititipkan’ di jasa cuci kiloan miliknya. Dengan sehari dua selimut yang masuk, maka seminggu bisa mencapai 40 kilogram selimut yang ia cuci

Mendung yang masih terus membayang, tak menghalangi proses pengeringan baju-baju di cuci kiloan miliknya. “Nggak masalah sih soal hujan, kita masih bisa usahain kering sesuai waktunya sih,” ujarnya.