Angka Kematian Ibu Melahirkan Tinggi, Ini Solusinya [nytimes]

Angka Kematian Ibu Melahirkan Tinggi, Ini Solusinya

PinkKorset.com, Jakarta – Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia ternyata berada di peringkat ketiga kawasan ASEAN.

World Health Organization (WHO) melansir, terjadi 190 kematian ibu untuk setiap 100.0000 kelahiran di Indonesia pada 2013. Angka ini menempatkan Indonesia peringkat ketiga terburuk di ASEAN.

Sementara jumlah kasus kematian ibu di Indonesia terkonsentrasi di Sumatera Barat.

Survei Universitas Andalas mencatat, kematian ibu mencapai 212 jiwa tiap 100.000 kelahiran di Sumatera Barat pada 2012.

Untuk menekan tingginya angka kematian ibu melahirkan, PT Philips meluncurkan layanan telehealth Mobile Obstetrical Monitoring (MOM). Intinya adalah mencatat dan mentransfer data penting kehamilan melalui aplikasi mobile.

Solusi pencatatan kehamilan ini memungkinkan para bidan di area terpencil mengirimkan data pengukuran vital, data observasi dan gambar ultrasonik mobile kepada dokter kebidanan dan kandungan rumah sakit lebih besar, serta bekerjasama dengan mereka agar dapat menentukan perawatan tepat dan cepat.

mom-philips

Layanan ini menggunakan dua aplikasi mobile (smartphone atau tablet). Aplikasi pertama memungkinkan bidan mengumpulkan data vital (berat badan, tekanan darah, suhu tubuh) untuk diselaraskan ke portal web MOM. Data ini tersimpan dalam cloud system.

Sedangkan aplikasi kedua di digunakan oleh dokter untuk melihat data vital dan meninjau perkembangan ibu. Selain itu, dokter juga menerima notifikasi berupa SMS atau seperti whatsapp.

Dokter spesialis di rumah sakit dapat mengakses data ini melalui portal web MOM untuk memantau kondisi kesehatan para ibu dan mengidentifikasi kehamilan dengan kehamilan risiko tinggi melalui tampilan antarmuka berupa dashboard.

Layanan ini juga memudahkan bidan melakukan pengecekan ke rumah ibu hamil. Mereka akan dibekali satu paket peralatan dalam satu tas punggung. Isinya adalah measuring tape, timbangan, fetal dopler, termometer, BP apparatus, termometer, medical history, urine protein, hemoglobim level, blood glucose.

 

Program percontohan MOM Philips telah dilakukan tahun lalu di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat bekerjasama dengan Bundamedik Healthcare System. Program ini melibatkan 650 kehamilan dan mampu meningkatkan deteksi dini kehamilan berisiko.

“Hasilnya, program ini mampu meningkatkan deteksi dini tiga kali lipat. Sehingga membantu ibu hamil mendapatkan pengawasan medis dan perawatan yang dibutuhkan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, dr. Edwin Suprayogi, M.Kes. di Jakarta, baru-baru ini.

Direktur Utama Philips Indonesia, Suryo Suwignjo berharap, diluncurkannya solusi mobile MOM Philips di Sumatera Barat dapat membantu masyarakat di desa terpencil.Terutama untuk mengidentifikasi kehamilan berisiko dan membantu memperbaiki angka kematian ibu.

“Ini salah satu contoh bagaimana teknologi digital memfasilitasi tindakan pencegahan dan memberikan pelayanan kualitas kesehatan,” katanya.

Tahun ini, layanan telehealth MOM direncanakan diperkenalkan di daerah-daerah lain di Indonesia, India dan Afrika.