PinkKorset.com, Jakarta – Seringkali masyarakat menganggap osteoporosis dan osteoartritis sama. Padahal kedua masalah tulang ini berbeda.
Osteoporosis (OP) dan Osteoartritis (OA) merupakan penyakit degeneratif yang terjadi pada tulang dan sebagian besar menyerang lansia. Namun, keduanya terjadi dengan kondisi berbeda.
OP sering disebut pengeroposan tulang sehingga rapuh dan mudah patah tulang. Kepadatan tulang menyusut akibat kekurangan mineral, terutama kalsium.
Guru Besar Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Prof. Dr. dr. Harry Isbagyo SpPD-KR mengatakan, pertumbuhan dan pemadatan tulang manusia berhenti saat usia 30 tahun.
“Selanjutnya tulang perlahan kehilangan massa. Oleh sebab itu, perlu menabung kalsium sejak muda,” ujarnya saat jumpa pers pembukaan klinik Comperhensive Orthopaedic & Rheumatology Centre, Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre di Jakarta, Sabtu (6/8/2016).
Kebutuhan kalsium dan vitamin D untuk lansia ditentukan usia. Untuk berusia 51-70 tahun membutuhkan 1.200 mg kalsium dan 400 IU vitamin D per hari. Sedangkan lansia berusia di atas 71 tahun memerlukan 1.200 mg kalsium dan 600 IU vitamin D.
Sementara Osteoartritis (OA) bukan keropos tulang tetapi pengapuran sendi. Penyakit ini hanya terjadi di persendian seperti tangan, lutut, panggul dan tulang belakang.
Pengapuran terjadi karena tulang rawan yang menjadi bantalan antar tulang di persendian terkikis. OA biasanya ditandai dengan gejala nyeri sendi terus menerus atau kambuhan, sendi kaku, sendi bengkak, sendi berbunyi bila digerakkan.
