ASI Bagian Penting Pembangunan RI [HuffPost]

ASI Bagian Penting Pembangunan RI

PinkKorset.com, Jakarta – Tak hanya untuk ibu dan bayi, menyusui juga mengambil peran penting dalam program pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Pencapaian air susu ibu (ASI) eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan yaitu 80%. Berdasarkan laporan SDKI 2012, pencapaian ASI eksklusif adalah 42%. Laporan Dinas Kesehatan provinsi 2013, cakupan pemberian ASI 0-6 bulan hanyalah 54,3% (Pusdatin, 2015).

Terkait dengan Program Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), Indonesia memiliki 17 target SDGs yang ingin dicapai pada 2030. Dari ke-17 target tersebut, menyusui menjadi peran penting.

“Peran serta kebangkitan kualitas sumber daya manusia, kuncinya Ibu dan ASI,” tutur Prof. BJ Habibie dalam seminar Breastfeeding is a Relationship oleh Sentra Laktasi Indonesia (SELASI) di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Sabtu (6/7/2016).

Menurut Habibie menyusui sebagai peradaban, budaya yang mengantarkan anak manusia tumbuh lebih baik. Kemampuan ‘super intelligent’ yang dimiliki setiap bayi baru lahir perlu dirangsang sejak awal dengan kasih sayang, ikatan batin dan pola asuh-asih-asah terbaik, yakni melalui proses menyusui.

Beberapa target dari SDGs terkait menyusui.

  1. Goal 1, 8, 10 berfokus untuk mengakakhiri kemiskinan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketidakadilan. Menyusui secara langsung maupun tidak langsung, termasuk oleh dan dari pekerja perempuan, menyumbang 302 milyar USD setiap tahun pada pemasukan ekonomi dunia. Nyaris 0,5% pendapatan sektor industri global.
  2. Goal 2 dan 3 menitikberatkan pada penanggulangan kelaparan, masalah kesehatan kesejahteraan. Menyusui adalah sumber nutrisi terbaik yang memiliki komposisi bioaktif dan secara ilmiah dapat menyelamatkan kehidupan bayi dan anak, serta berkontribusi dalam perbaikan status kesehatan ibu dan anak.
  3. Goal 4 tentang pendidikan. Bayi yang disusui sesuai rekomendasi standar emas makanan bayi yakni diberikan inisisasi menyusui dini, ASI eksklusif selama enam bulan dan diteruskan hingga dua tahun atau lebih dengan Makanan Pendamping ASI bergizi seimbang sejak usia enam bulan. Bayi tersebut terbukti memiliki IQ lebih tinggi dan performa akademik lebih baik untuk mampu bersaing meraih peluang lapangan kerja dan penghasilan yang layak.
  4. Goal 5, kesetaraan gender. Menyusui membawa konsekuensi isu persamaan hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan dalam pengasuhan anak, termasuk tentang jarak antar kehamilan dan hak ibu menyusui di tempat kerja.
  5. Goal 12, mengatasi konsumsi yang berkelanjutan. Menyusui menekan pengeluaran untuk membeli kebutuhan susu formula bayi, lebih hemat sekaligus ramah lingkungan.