Bagaimana Kanker Muncul? [cancer]

Bagaimana Kanker Muncul?

PinkKorset.com, Jakarta – Kendati hingga kini penyebabnya belum diketahui, kanker dipastikan muncul ketika gen seseorang bermasalah.

Kanker adalah penyakit gen yang memicu pertumbuhan sel tidak normal dan berpotensi menyebar ke jaringan sekitarnya maupun menyerang organ lain (metastasis).

“Gen sangat penting karena membawa informasi intraseluler yang berfungsi mempertahankan tubuh tetap normal,” ucap Anggota Komite Penanggulangan Nasional Kanker Nasional dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K) pada acara ‘Basic Knowledge of Oncology’ di RS Mitra Kemayoran, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Dr. Elisna menjelaskan, manusia hanya memiliki empak kelompok gen, yakni A, G, C dan T. Seluruh gen berjalan sesuai fungsinya, ada yang berperan sebagai pertumbuhan (onkogen) dan penekan (suppressor). Kelompok gen tersebut selalu bekerja berdampingan dalam membentuk dan mematikan sel (mekanisme apoptosis).

“Kadang keseimbangan mekanisme ini terganggu sehingga muncul sel tidak normal dan pertumbuhannya tidak terkendali secara terus-menerus. Hingga akhirnya muncul kanker,” katanya.

Singkatnya, kanker terbentuk dari sel-sel abnormal yang tumbuh tanpa kendali dalam jangka waktu lama akibat kelompok gen penekan tidak berfungsi normal. Sampai saat ini penyebab ketidakseimbangan mekanisme apoptosis masih terselubung misteri.

“Inilah sebabnya  orang dengan risiko kanker yang sama (misalnya sama-sama perokok) belum tentu terkena kanker,” ucap dokter spesialis paru RS Persahabatan, Jakarta.

Proses terjadinya kanker (karsinogenesis) tidak dalam sekejap, umumnya membutuhkan waktu 10-20 tahun. Pada tahap awal, tubuh masih dapat mencegah sel lanjut menjadi sel kanker. Namun sebagian lain, tahapan itu terus berlanjut dan terdiagnosis menjadi kanker dan menyebabkan kematian.

“Mengendalikan faktor risiko dapat menurunkan risiko kanker 40%,” timpal pendiri Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia.

Beberapa faktor risiko kanker adalah rokok, polusi, penyakit kronis, paparan radiasi dan sinar matahari, tempat kerja (pertambangan) dan gaya hidup. Ada pula faktor risiko kanker yang tidak bisa dikendalikan, antara lain jenis kelamin (laki-laki berisiko kanker prostat dan perempuan terkena kanker serviks), umur, ras (genetik) dan riwayat keluarga.