Mau Belajar Kode Morse Dalam 4 Jam? [edudemic]

Mau Belajar Kode Morse Dalam 4 Jam?

PinkKorset.com – Bagaimana jika Anda bisa menguasai skill baru tanpa perlu berkonsentrasi saat mempelajarinya? Mungkinkah hal ini terjadi?

Periset di Georgia Institute of Technology telah melakukan hal ini menggunakan Google Glass dan kode Morse, dibantu passive haptic learning (PHL). PHL adalah motor learning skill melalui vibrasi dari wearable device seperti Google Glass, ketika tak begitu memperhatikannya.

Sistem haptik ini menyediakan feedback melalui sentuhan. Google Glass memberi sentuhan itu berupa getaran di belakang telinga. Headset tersebut memiliki motor yang bergetar, serupa seperti di ponsel. Sebuah studi pun digelar oleh para periset dari universitas tersebut.

Sebanyak 12 partisipan mengenakan Google Glass sambil bermain game online selama 20 menit. Ketika mereka berkonsentrasi, setengah partisipan merasakan getaran motor mengetikkan kata dalam bentuk kode Morse. Muncul suara yang menyebutkan hurufnya, melalui speaker di headset.

Setengah partisipan lainnya belajar kode Morse tanpa petunjuk pasif dari Google Glass. Setelah empat sesi belajar, masing-masing satu jam, periset menguji kemampuan paritisipan dalam menulis kode Morse, menginputnya ke layar sentuh Google Glass, dan menulis surat dalam kode Morse.

Ternyata, setengah partisipan yang dirangsang secara pasif lebih kompeten, ketimbang yang tidak. Bahkan, kelompok tersebut memiliki akurasi hingga 98% dalam menuliskan alfabet Morse ketika diuji. Sementara grup lainnya hanya memiliki tingkat akurasi sebesar 59%.

Kelompok studi PHL Georgia Tech ini pernah melakukan metode serupa untuk mengajarkan braille atau bermain piano. Namun ketika itu, mereka menggunakan getaran pada jari partisipan. Studi ini menunjukkan, vibrasi tersebut bisa digunakan pada bagian tubuh manapun.

Belajar secara pasif haptik kemungkinan besar bisa berguna di beberapa bidang, meski para periset menyatakan belajar kode Morse bukan salah satunya. Cara ini bisa digunakan pada media yang memiliki permukaan, seperti keyboard standar. Sehingga, bukan berarti bisa digunakan untuk belajar apapun.

Memang, sebagaimana di uji sebelumnya, orang akan melupakan skill tersebut seiring berjalan waktu. Tapi tak butuh lama untuk kembali kompeten menggunakan teknologi haptik. Beberapa hal masih menjadi pertanyaan. Seperti, apa persyaratan belajar skill baru dan butuh berapa lama untuk menguasainya?