Bisnis Pastry dan Bakery di Indonesia Masih Menggiurkan [duniawi]

Bisnis Pastry dan Bakery di Indonesia Masih Menggiurkan

PinkKorset.com, Jakarta – Permintaan pasar roti dan kue di Indonesia cukup tinggi, hanya 60% yang terakomodir. Celah ini menjadi peluang bagi pebisnis.

President of Indonesia Pastry Alliance Chef Rahmat Kusnedi menjelaskan potensi bisnis pastry dan bakery di Indonesia cukup menjanjikan. Persentase demand yang terakomodir baru 60%. Sedangkan sisanya belum tergarap produsen.

“Potensi usaha ini cukup tinggi. Dari 34 provinsi di Indonesia terbilang masih kecil sekali,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Industri pastry dan bakery di Indonesia masih tertinggal jauh. Misalnya saja dibandingkan dengan negara kepulauan seperti Taiwan. Chef Rahmat menuturkan, Taiwan memiliki 6 ribu praktisi pastry dan bakery. Sementara jumlah praktisi pastry dan bakery di Indonesia kurang dari 10 ribu. Padahal luas area dan jumlah penduduk Indonesia lebih besar dari pada Taiwan.

Ia menambahkan, ketertinggalan bisnis pastry dan bakery di Indonesia dipicu oleh tersendatnya perhubungan. “Negara kepulauan terkendala penghubungnya,” sambungnya.

Keterbatasan perhubungan antar wilayah dan pulau ini membatasi distribusi bahan baku, peralatan dan transfer ilmu (sumber daya manusia).

Akibatnya kue maupun roti yang sama di daerah dibanderol harga lebih tinggi ketimbang di Ibukota Indonesia, Jakarta. Perbedaan harga maupun kualitas produk ini tidak lain karena berbagai permasalahan.

Misalnya saja harga bahan baku di pelosok lebih mahal akibat biaya transportasi lebih tinggi. Bahkan kendati bahan dan peralatan yang digunakan sama tetapi produk yang dihasilkan berbeda. Sekolah kulinari maupun program kursus kue dan roti masih lebih banyak di Jakarta maupun kota besar ketimbang di daerah.

“Ini yang menghambat roda ekonomi kreatif,” tutupnya.