PinkKorset.com, Washington – Perusahaan penyimpan data berbasis komputasi awan, Dropbox, melaporkan pencurian identitas dan kata kunci 68 juta kliennya.
Pencurian itu, menurut Dropbox, terjadi empat tahun lalu. Namun baru-baru ini dibocorkan ke internet. Dropbox belum menemukan indikasi pembobolan akun kliennya dan telah mengumumkan masalah ini.
Klien Dropbox diminta untuk segera mengganti password mereka. Perusahaan ini baru mengetahui pencurian identitas tersebut ketika 68 juta data pengguna diunggah online. Tampaknya Dropbox juga belum tahu pelakunya.
“Data berupa alamat email dan password itu nyata, tapi kami tak mendapatkan indikasi akun pengguna Dropbox diakses secara tak wajar. Kami mohon maaf dan akan menjelaskan apa yang terjadi,” begitu email dari Dropbox.
Perusahaan ini meyakini, pencurian terjadi pada 2012. Setelah mengetahui perkaranya, mereka kemudian mengirim email pada akun yang dicuri identitasnya. Sebab itulah amat penting untuk mengganti password.
Dropbox menujukan peringatan ini kepada mereka yang telah menggunakan layanan itu sejak 2012 dan tak pernah mengganti password. Pengguna juga hendaknya mewaspadai spam atau phising, karene pencurian melibatkan alamat email.
Awal tahun ini Dropbox melaporkan telah memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif yang menyimpan dan berbagi file, foto, video, dan banyak jenis data lainnya via server awan mereka.
