Gelaran Serba Batik di Pasaraya [Pasaraya]

Gelaran Serba Batik di Pasaraya

Menyambut Hari Batik Nasional, berbagai batik Nusantara hadir di Pasaraya Blok M selama 30 hari.

Salah satu pusat perbelanjaan laswas di jakarta, Pasaraya menggelar Tribute to Batik Indonesia bertajuk ‘Batik Klasik dalam Warna Kini dan Dulu’ di area The Plaza Pasaraya, Pasaraya Blok M pada 30 September – 30 Oktober 2016.

Acara yang diadakan dalam memeriahkan Hari Batik Nasional, 2 Oktober ini, menghadirkan bazar dengan ragam batik, jajanan tradisional dan kerajinan khas Nusantara. Ada pula fashion show batik dan pemilihan Putra Putri Batik Pasaraya untuk menemukan bibit desainer batik serta model remaja serta anak-anak.

pasaraya,-batikPresiden Direktur Pasaraya Medina Latief Harjani mengatakan, kegiatan ini merupakan komitmen Pasaraya yang selama 42 tahun mengangkat produk Indonesia seperti kerajinan dan batik.

Melalui acara ini masyarakat terutama di Jakarta dapat bangga dengan batik sebagai bagian gaya hidup sehari-hari.

“Siapa lagi kalau bukan kita yang lestarikan budaya sekaligus mendukung perekonomian lokal,” ucapnya saat jumpa pers Pasaraya Tribute to Batik Indonesia di Jakarta, Rabu (28/9/2016).

Putri sulung pengusaha Abdul Latief ini menilai, batik klasik sangat menarik dengan berbagai filosofi. Misalkan batik dengan motif truntum bermakna kasih sayang dan motif parang melambangkan gagah berani. Hanya saja ia mengamati anak muda masih kurang menyukainya.

Oleh karena itu, Medina juga menghadirkan batik klasik dengan sentuhkan ‘kekinian’ berupa ragam batik aneka warna. Tak hanya sebatas kemeja, batik juga didesain lebih menarik, seperti rok, blazer dan celana balon.

Untuk melayani beragam kalangan penyuka batik, Pasaraya menghadirkan aneka area khusus.

Pertama, area Batik Ken Dedes yang menjual batik tulis dengan proses pembuatan hingga setahun. Harganya hingga Rp 20 jutaan per 2,5 meter kain, sehingga targetnya adalah pecinta batik.

Kedua, Batik Nagarai yang menjual kain batik halus dan vintage untuk pengoleksi batik. Ketiga, Radja Batik yang menjual batik cap untuk para profesional yang menjadikan batik sebagai pakaian kerja sehari-hari.

Keempat, adalah Pasar Klewer dan Kampung Batik yang menjual aneka pakaian dengan motif kain batik. Di area ini, batik dibuat dengan mesin. Batik tekstil dapat memenuhi kebutuhan anak muda untuk mengenal dan mencintai batik.

 

Bahkan nantinya sebagian pramuniaga Pasaraya akan dilatih menjadi ahli batik (Batik Connoisseur) yang fasih menjelaskan batik kepada pengunjung. “Saat ini kami sedang melakukan re-concept dan akan launching Pasaraya The Pride of Indonesia besar-besaran pada 2017,” pungkasnya.