Indonesia Harus Siap Berekonomi Digital [dyandra]

Indonesia Harus Siap Berekonomi Digital

PinkKorset.com, Jakarta – Setelah perbankan dan keuangan, sektor komunikasi dan media mencatat pertumbuhan terbesar. Pameran Indonesia Celluler Show (ICS)  hadir untuk merevolusi komunikasi digital.

ICS 2016 yang berlangsung pada 2-5 Juni di Jakarta Convention Center ini dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia mengatakan, pertumbuhan sektor komunikasi dan media pada kuartal pertama berada di urutan ketiga.

Menurutnya, metode perhitungan pertumbuhan sektor ini dalam lima tahun akan berubah. Sebelumnya, pertumbuhan sektor dihitung dari jumlah pendapatan operator.

“Ke depannya, pertumbuhan sektor harus dihitung dari implied value yang dihasilkan oleh industri dan ini berarti aplikasi,” ujar Rudiantara, menekankan pentingnya pengembangan aplikasi guna mendorong pertumbuhan industri.

Sebab saat ini, faktanya hampir semua orang telah bersentuhan dengan aplikasi. Ia ingin Indonesia kompetitif di sektor ini tanpa harus menutup diri dari aplikasi buatan luar negeri.

“Indonesia harus kompatibel dengan dinamika yang terjadi di dunia,” ucapnya.

Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys dalam sambutannya menyatakan, dunia digital telah mengubah dan mempengaruhi kehidupan semua orang.

“Mau tidak mau kita harus bisa mengikuti perubahan itu agar bisa mengikuti dinamika yang terjadi. ICS sebagai ajang bertemunya para pelaku industri dengan masyarakat bisa menjadi cermin untuk mengukur perubahan ini,” paparnya.

Merza mengatakan, tahun lalu pameran ini dikunjungi sekitar 75 ribu orang dan berharap akan naik. Sebab jumlah peserta naik dari 26 perusahaan tahun lalu menjadi peserta.

ICS 2016 mengusung tema ‘Digital Revolution’ yang sejalan dengan kampanye pemerintah. Yakni revolusi digital yang akan merevolusi perekonomian Indonesia.

Ajang ICS kali ini merupakan implementasi nyata para penyelenggara jasa telekomunikasi untuk mewujudkan revolusi digital dan menunjukkan kepada khalayak umum, bahwa ini tulang punggung revolusi digital.