PinkKorset.com, Jakarta – Indonesia adalah negara kedua penyandang kasus kebutaan di Dunia. Salah satu penyebab yang paling umum adalah katarak.
Kementerian Kesehatan RI pada 2013-2014 menggelar survei menggunakan metode Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) di tiga provinsi. Yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Hasilnya, prevalensi kebutaan pada masyarakat usia di atas 50 tahun rata-rata adalah 3,2 % dengan penyebab utama katarak 71%. Setiap tahun, diperkirakan kasus baru buta katarak bertambah sebesar 0,1% dari total jumlah penduduk.
Sementara kemampuan mengurangi jumlah penderita buta katarak melalui operasi baru 180 ribu per tahun. Hal itu menyebabkan peningkatan backlog katarak sebesar 70 ribu setiap tahunnya.
Keberadaan Indonesia sebagai negara tropis menjadikan penduduknya memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropik.
Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM (K), ketua service katarak dan bedah refraktif Jakarta Eye Center (JEC) mengungkapkan, faktor penyebab katarak terbanyak merupakan usia lanjut.
“Selain usia, yang paling mempercepat yaitu sinar ultraviolet. Indonesia banyak terpapar,” ungkapnya dalam Kick Off 910 Operasi Katarak Gratis di RS JEC, Jakarta.
Menanggulangi hal tersebut, Gerakan Matahati serta RS JEC Kedoya menggelar operasi Katarak Gratis. Kegiatan ini menjadi pembuka rangkaian operasi katarak bagi 910 penyandang yang ditargetkan selesai pada November 2016.
Operasi ini diklaim menggunakan teknologi terkini dengan pemulihan lebih cepat dan meningkatkan kualitas dari penglihatan pasien. Dr. Setiyo mengharapkan, usai operasi pasien dapat melihat dengan jelas.
Bagi masyarakat penderita katarak yang ingin mengikuti 910 Operasi Katarak Gratis bisa mendaftar di sekretariat Matahati, gedung Kompas Gramedia Palmerah, Jakarta atau mengirim email di matahati@gramediapublishers.com.
