PinkKorset.com, Jakarta – Maksud hati mendidik, orangtua seringkali malah mengajarkan hal-hal yang justru membuat anak trauma atau malas menerapkan hidup sehat dalam kesehariannya.
Menerapkan gaya hidup sehat sejak dini pada anak. perlu dilakukan orangtua. Tapi hal ini bukanlah perkara mudah.
Psikolog anak Chitra Annisya, M.Psi., mengatakan, ada tindakan orangtua yang justru membuat anak trauma dan enggan menjalankan hidup sehat.
Pertama, menakuti secara berlebihan. Efeknya, anak punya kecemasan berlebihan pada hal yang tidak jelas.
Menurut Chitra, melakukan sesuatu atas dasar ‘takut’ dan bukan kesadaran sendiri tidak akan membuat anak mengikuti gaya hidup sehat dalam jangka panjang. “Tapi justru bisa membuat perkembangan emosionalnya terganggu,”ujarnya di Jakarta, Selasa (14/6/2017).
Sering memaksa juga akan membuat anak trauma. Misalkan saja beberapa orangtua yang memaksa anak memakan sayur. Padahal, cara ini akan membuat anak trauma dan semakin tidak suka sayur.
Menerapkan hidup sehat perlu dilakukan berulang-ulang agar menjadi sebuah kebiasaan, sehingga anak mau mengikuti pola hidup sehat tanpa ada paksaan. Psikolog lulusan Universitas Indonesia tersebut meyakini, tindakan yang tidak konsisten akan mempersulit anak memahami pola hidup sehat.
Menurutnya, seringkali orangtua menganggap usahanya tidak berhasil hanya dalam satu kali percobaan dan akhirnya menyerah. Padahal, kegigihan dan kreativitas mencoba metode lain bisa jadi pilihan.
“Anak-anak yang baru belajar makan sehat nggak cukup satu kali perkenalan langsung suka. Butuh beberapa kali perkenalan. Misalnya makanan ini tidak suka, coba makanan yang lain,” tuturnya.
Kebiasaan kurang sehat lain yang perlu diperhatikan adalah makan sambil menonton TV. Hal ini membuat anak terbiasa makan dengan kehadiran gadget. Ketika tidak ada TV, maka besar kemungkinan anak tidak akan mau makan. “Akibatnya anak hanya mau makan kalau ada TV. Jadinya orangtua yang dikontrol gadget,” tambahnya.
Terakhir, kesalahan umum yang kerap dilakukan orangtua adalah menjanjikan hadiah sebagai imbalan karena sudah berperilaku hidup sehat. Apalagi jika ternyata orangtua tidak bisa memenuhinya. “Anak akan kecewa dan tidak lagi percaya orangtuanya. Akibatnya di kemudian hari anak menjadi sulit patuh.”
