Kapan Konstruksi Semanggi Selesai? [kompas]

Kapan Konstruksi Semanggi Selesai?

PinkKorset.com, Jakarta – Konstruksi yang groundbreaking pada April 2016 di Ibukota ini bertujuan merevitalisasi Jembatan Semanggi atau Simpang Susun Semanggi. Kapan selesai?

Konstruksi yang dilaksanakan PT Wijaya Karya (Wika) ini direncanakan rampung dalam 18 bulan, menelan biaya Rp360 miliar. Pengguna jalanan protokol di ibukota pun akan mengalami pengalihan arus karena ada penutupan beberapa ruas jalan.

Terdapat dua ramp yang akan dibangun. Ramp 1 sepanjang 796 meter dan Ramp 2 panjangnya 826 meter. Lebarnya masing-masing delapan meter per jalur. Pembiayaan murni dari swasta.

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang menyaksikan groundbreaking proyek ini mengatakan, Simpang Susun Semanggi akan menjadi ikon baru Jakarta. Sebab, bentangan ini merupakan jalan tol dalam kota melengkung yang terpanjang.

Saat konstruksi selesai, nantinya tidak lagi terjadi pertemuan antara pengendara dari Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman di kolong jembatan yang seringkali membuat lalu lintas tersendat.

Para pengendara mobil dari arah Cawang dapat langsung berbelok di Semanggi menuju arah Bundaran Hotel Indonesia. Sedangkan dari arah Slipi dapat langsung berbelok di Semanggi menuju Blok-M.

Simpang Susun Semanggi adalah mahakarya Ir. Sutami. Ia mengajukan desain jembatan mirip bentuk daun semanggi ke Presiden Soekarno. Desain ini dipenuhi persaingan dengan guru Sutami, Profesor Roosseno Suryohadikusumo.

Presiden Soekarno menolak rancangan Roosseno yang dikenal sebagai ahli beton. Sebab dalam desain itu terdapat banyak pilar penopang yang dianggap mengganggu keindahan.

Sutami mengajukan rancangan dengan teknik beton praktekan, pertama kalinya diterapkan dalam konstruksi bangunan di Indonesia. Perpaduan itu langsung memikat Bung Karno. Sutami pun menggandeng BBRV dari Swiss.

Menurut Rahardjo Mustadjab dalam blognya pada 2 Agustus 2008, Roosseno menilai konstruksi jembatan itu tak aman karena koefisien keamanan tak terpenuhi. Sutami punya cara untuk membuktikan.

Setelah gunting pita pada 1962, ia orang pertama yang melintasi jembatan itu dengan mengendarai Toyota Hardtop. “Ternyata Sutami benar, karena berpuluh tahun kemudian Jembatan Semanggi masih aman,” tulis Rahardjo.