Pasien Ini Berfoto Unik Saat Kemoterapi [today]

Pasien Ini Berfoto Unik Saat Kemoterapi

PinkKorset.com – Bagi perempuan ini, vonis kanker bukanlah akhir segalanya. Kreativitas yang dituangkan dalam setiap sesi kemoterapinya, justru membuatnya ceria.  

Karen Walsh adalah seorang ibu dan aktris berusia 40 tahun yang tinggal di New York.

Awalnya, ia kerap merasa kram ringan di bawah rusuknya. Namun, pada September tahun lalu, ia divonis bahwa kanker stadium 4 telah mengerogoti tubuhnya. Bahkan, penyakit itu telah menyebar dari usus ke kelenjar hati dan getah bening.

Mendengar kabar ini, Karen tidak lantas terpuruk. Ia justru memutuskan untuk mengambil serangkaian foto unik pada setiap sesi kemoterapi dan mempostingnya di Instagram. Apalagi ia gemar berfoto dan mendokumentasikannya melalui fotografi.

“Saya benar-benar ingin membuat foto yang lain daripada yang lain,” kata Karen yang baru-baru ini menjalani kemoterapi putaran ke-23.

Ibu dua anak ini mengaku ia sebenarnya tidak lepas dari rasa takut, “Saya masih memiliki hari-hari ketika saya ingin menangis. Untungnya, saya memiliki sistem dukungan yang besar. Suami dan orangtua adalah bintang rock.”

Rasa takut itu justru ia manfaatkan sebagai motivasi untuk mendokumentasikan seluruh proses terapi ini untuk anak-anaknya. ”Apalagi bila saya mengalami hal terburuk.” 

Terinspirasi oleh beberapa film dan drama favoritnya, Karen hingga kini telah mengenakan kostum untuk menggambarkan karakter Charlie Angels, Forrest Gump dan Rocky. “Aktivitas ini menjadi pengalih perhatian terbesar saya saat harus menjalani terapi. Ini menyenangkan. Waktu berlalu dengan cepat.”

Tidak hanya teman-teman dan keluarganya, Karen juga dibantu perawat dan dokter sebagai cameo dalam foto.

round 11 coaches #rocky @fightcrc @su2c @americancancersociety

A photo posted by Karen Walsh (@kwrandthebigwin) on

Melalui foto ini, Karen ingin membagikan pesan untuk terus maju, kegembiraan dan kekuatan. Pemberdayaan perempuan adalah sesuatu yang ingin ia ajarkan kepada kedua anaknya.

“Saya ingin meninggalkan kenangan yang mendorong mereka membayangkan sebuah dunia yang saya impikan untuk mereka. ”