PinkKorset.com – Temuan baru menyebutkan, perempuan muda memiliki risiko tertinggi terinfeksi HIV/AIDS.
Laporan tahunan World AIDS Day dari UNAIDS PBB di Jenewa, Swiss menyebutkan, usia 15-24 tahun merupakan masa yang rawan bagi perempuan muda.
Betapa tidak? Sebanyak 19% dari sekitar 2,1 juta kasus baru di seluruh dunia pada 2015, terjadi pada perempuan usia 15 hingga 24 tahun.
Di beberapa kawasan, perempuan lebih muda bahkan lebih berisiko dibandingkan laki-laki pada usia yang sama. Di Afrika Selatan misalnya, 91% infeksi baru yang tercatat pada kelompok usia 15 -19 tahun, terjadi pada remaja perempuan.
Alasannya sangat beragam. Banyak perempuan muda tidak sadar mereka berisiko. Mereka juga berada dalam lingkungan yang berkekurangan dan minim pendidikan.
Tidak hanya itu. Status perempuan yang rendah dalam masyarakat patriarki serta keterlibatan mereka dengan laki-laki lebih tua demi uang memicu penularan HIV sangat cepat. Alhasil, tingkat kematian di kalangan remaja mencatatkan angka yang cukup tinggi.
Menurut Direktur Eksekutif UNAIDS Michel Sidibé, perempuan muda menghadapi tiga ancaman. Pertama, berisiko tinggi terinfeksi HIV. Kedua, tidak termasuk golongan umur yang diuji HIV, serta memiliki ketidakpatuhan yang tinggi terhadap pengobatan.
“Perempuan muda berada dalam kelompok usia yang paling kecil kemungkinannya untuk melakukan tes HIV dan mengetahui status mereka. Ini benar-benar mengejutkan, “katanya.
Antara 2010 dan 2015, secara tahunan total jumlah infeksi baru untuk perempuan usia 15- 24 tahun hanya turun 6%, dari 420 ribu ke 390 ribu.
PBB pun menargetkan untuk menekan angka tersebut hingga di bawah 100 ribu pada 2020. Untuk mencapainya, ditetapkan penurunan hingga 74% pada periode 2016-2020.
