Rahasia Popularitas Kuliner Thailand [zicasso]

Rahasia Popularitas Kuliner Thailand

PinkKorset.com, Jakarta – Kendati kekayaan kuliner lebih kaya Indonesia ketimbang Thailand. Namun masakan Negeri Gajah Putih ini lebih mendunia.

Thailand menjadi salah satu negara Asia Tenggara yang paling dikenal mancanegara dalam hal kuliner. Kepopuleran masakan ala Thai menembus Amerika dan Eropa. Bahkan sebagian masyarakat Indonesia pun mengetahui sajian Thailand seperti Tom Yum, Phad Thai dan produk saus cabai mereka, Sriracha.

Tak ingin ketinggalan dari Thailand, Vietnam pun mulai dilirik wisatawan mancanegara khususnya di sektor kuliner. Beberapa hidangan Vietnam mulai dikenal luas, misalnya saja mi kuah kaldu (Pho), gulungan kertas nasi isi daging dan sayuran (Goi Cuon) dan roti lapis baguette (Bahn Mi).

Usai ditelisik, ketenaran kuliner Thailand maupun Vietnam tidak terlepas dari tangan pemerintah mereka. Promosi kuliner Thailand, misalnya, sangat gencar karena dukungan penuh raja dan pemerintah setempat. Diplomasi budaya kuliner mereka langsung dipimpin perdana menteri yang memerintahkan menteri pariwisata.

“Setiap maskapai yang ke Eropa membawa berton-ton bahan makanan dari Bangkok, menuju ke seluruh dunia,” ucap Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadjamuddin Ramly pada Program Spice it Up! – Keikutsertaan Indonesia di Frankfurt Book Fair 2016 Jerman di Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Bagaimana di Indonesia?

Menurut Ramly, di Indonesia diplomasi budaya kuliner Indonesia tidak dipimpin langsung presiden, melainkan menteri, dirjen maupun direktur. “Padahal diplomasi kuliner ini paling efektif tidak perlu dijelaskan. Kalau makanan sedap, mereka akan berkali-kali datang,” sambungnya.

Ia menggambarkan diplomasi kuliner ini seperti pelayanan restoran Minang, apabila konsumen puas maka kabarkan kepada yang lain. Sementara bila hidangan yang disajikan mengecewakan maka beritahu pemilik restoran.

Kendati kepopuleran kuliner Indonesia masih tertinggal, namun di beberapa negara cukup dikenal. Ramly pernah mengunjungi warung Padang di Sydney, Canberra dan Melbourne yang selalu diburu pengunjung hingga antre 100-200 meter.

Begitu pula di Madrid, Spanyol terdapat satu rumah makan Indonesia yang buka dari pagi hingga malam dan selalu antre 200 meter hanya untuk makan. Terlebih di Belanda restoran Indonesia mudah ditemukan, khususnya kuliner khas Ambon.