PinkKorset.com – Selain pihak Facebook, pemerintah berhak meminta dan mengintip akun para pengguna jejaring sosial tersebut. Sebarapa banyak Facebook menerima permintaan tersebut?
Pemerintah dari seluruh dunia tercatat meminta lebih banyak data pengguna Facebook pada paruh pertama 2016. Meski banyak pergolakan politik, permintaan untuk menghapus postingan menurun.
Hal ini tercantum dalam laporan transparansi Facebook yang dipaparkan setahun dua kali. Permintaan data, dalam laporan itu, naik 27% per Januari-Juni 2016, naik dari 46.710 ke 59.229 permintaan dibandingkan periode sama 2015.
Sebaliknya, ada penurunan permintaan untuk membatasi konten jejaring sosial. Permintaan untuk menurunkan postingan yang melanggar hukum setempat turun 83% dari 55.829 ke 9.633 pada periode sama.
Facebook mengungkapkan, turunnya permintaan dari periode yang sama 2015, yakni sejumlah 20.568 konten, terjadi karena ‘satu foto’ peristiwa terorisme di Paris, Prancis, pada 13 November 2015.
Media sosial besutan Mark Zuckerberg ini menerima 3.016 permintaan darurat dari pihak berwajib yang melibatkan ‘risiko besar terhadap cedera serius atau kematian’. Laporan ini disusun oleh Deputy General Counsel Facebook, Chris Sonderby.
“Kami (tentunya) menyaring dan meneliti permintaan dari berbagai pemerintah, dari negara manapun, dan takkan ragu mempertanyakan mereka atas permintaan itu,” paparnya.
Facebook, lanjutnya, tidak menyediakan data ‘mentah’ berisi informasi penggunanya untuk pemerintah dan aparat berwajib. Pihaknya tetap mendorong pemerintah membentuk pengawasan bertanggung jawab yang tetap menghormati hak dan kebebasan warga.
