Tak Perlu Buru-Buru Potong Tali Pusar [ebay]

Tak Perlu Buru-Buru Potong Tali Pusar

PinkKorset.com – Para spesialis obstetri Amerika Serikat (AS) merekomendasikan tidak buru-buru memotong tali pusar saat bayi baru lahir. Mengapa demikian?

Menunda sesaat pemotongan tali pusar memiliki keuntungan untuk si jabang bayi yang baru lahir. Ini karena si bayi akan terus memperoleh aliran darah kaya oksigen dari ibunya sebanyak mungkin.

Biasanya, dokter akan memotong tali pusar sesegera mungkin, sekitar 15-20 detik setelah bayi lahir. Momen ini terkadang penting, karena dokter biasanya melibatkan sang ayah yang diserahi gunting untuk memotong.

Menunda setengah menit mungkin terdengar biasa saja. Namun aliran darah kaya oksigen akan tetap masuk ke bayi melalui tali pusar, sesaat setelah mereka dilahirkan. Aliran tersebut bahkan bisa terus terjadi hingga lima menit.

“Tapi aliran darah plasenta masuk pada semenit pertama. Banyak bukti bahwa ada dampaknya terhadap kesehatan si bayi,” kata Spesialis obstetri Komite Praktik Obstetri di American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Dr. Maria Mascola.

Senada, Dr. Tonse Raju dari National Institues of Health berkata, penundaan itu akan membantu bayi ketika ia mengambil napas pertama. Di dalam rahim, plasenta adalah ‘paru-paru’ bayi.

Beberapa detik setelah lahir, sirkulasi berubah. Paru-paru bayi yang tadinya penuh cairan langsung mengembang setelah menghirup udara. Saat memotong tali pusar terlalu cepat, bayi kehilangan ekstra suplai oksigen untuk napas pertamanya itu.

Sebelum 1960-an, di AS banyak yang menunggu hingga lima menit atau lebih untuk memotong tali pusar. Tidak jelas mengapa para dokter kemudian memotong dan mengikatnya sesaat setelah bayi lahir.

“Sayangnya, tak ada bukti yang mendukung alasan baik mengapa harus cepat dipotong,” kata Dr. Raju yang spesialis perinatologi di National Institute of Child Health and Human Development di NIH.

Sementara berbagai studi menunjukkan, bayi prematur diuntungkan penundaan pemotongan tali pusar. Seperti menurunkan risiko anemia dan pendaharan otak. Sebab inilah ACOG merekomendasikan hal tersebut.

ACOG juga menyebutkan riset yang mencantumkan hasil jangka panjang serta menurunnya risiko kekurangan zat besi yang berpotensi menghambat perkembangan kognitif. Satu studi merekomendasikan menunggu tiga menit.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan satu menit dan ACOG setidaknya 30-60 detik. Dr. Raju merekomendasikan ibu untuk tetap menggendong bayinya selama menunggu beberapa menit tersebut.

Meski begitu, dokter harus tetap memantau kondisi bayi selama tali pusarnya belum dipotong. Juga perlu diingat, semakin lama menunda pemotongan tali pusar berarti semakin kecil kemungkinan Anda bisa menyimpannya.