Tuntutan Korban Vaksin Palsu Mutiara Bunda [techtimes]

Tuntutan Korban Vaksin Palsu Mutiara Bunda

PinkKorset.com, Tangerang – RSIA Mutiara Bunda Tangerang terbukti menggunakan vaksin palsu dan menuai kecaman para orang tua  korban.

Merasa dirugikan, rombongan orangtua yang anaknya menjalani proses imunisasi di RSIA Mutiara Bunda meminta penjelasan dan mengajukan tuntutan. Mereka memadati halaman samping rumah sakit dan menyuarakan keluh kesah dalam diskusi terbuka. Juga hadir dalam diskusi itu adalah perwakilan IDI, IDAI, BPOM, Kapolsek, serta pengacara dari pihak rumah sakit.

Salah satu dari pihak korban adalah Yanti, ibu dari Ahmad yang kini berusia dua tahun dua bulan, namun belum bisa berjalan  karena terlalu lemah dan lambat dalam bicara. “Dia sakit flek hingga sekarang,” ungkapnya berderai air mata, saat diskusi berlangsung di RS Mutiara Bunda Tangerang, Senin (18/7/2016) lalu.

Suara lain datang dari Tri, ibunda Dini yang berusia 22 bulan. Melakukan imunisasi terakhir pada 2015 silam, Tri menyebutkan kejanggalan karena anaknya kerap sakit usai imunisasi DPT. Ia heran karena setelah imunisasi malah diare tak berkesudahan.

Gak mau makan, tiap makan dimuntahin,” tuturnya. Hal ini juga menimpa Ahmad serta Denny, ayah dua korban vaksin palsu lainnya, Jemima (12) dan Bianca (11). Mereka mengalami hal serupa setiap usai imunisasi di RSIA Mutiara Bunda.

Menurut Denny, kedua putrinya ketika itu sering sakit tiap kali selesai imunisasi. “Kata dokter rumah sakit itu perisai, karena saya gak ngerti jadi ya terima saja penjelasanya,” ungkapnya.

Orang tua korban berharap kasus ini diusut tuntas. Dari sisi hukum RS Mutiara Bunda ditindak pidana penipuan dan memberi ganti rugi secara materi dan imateri. Penggantian vaksin dan medical check-up  gratis pada seluruh korban sebelum diimunisasi ulang.

Mereka juga menuntut pihak rumah sakit memberi asuransi untuk kesehatan anak mereka di masa yang akan datang. “Saya beranggapan vaksin palsu itu dampaknya gak hanya pendek tapi bisa saja jangka panjang. Mangkanya saya minta asuransi,” pungkasnya.