PinkKorset.com, Jakarta – Indonesia memiliki kekayaan bahan baku makanan dan minuman yang melimpah. Sayangnya, produksi bahan baku makanan dan minuman dalam negeri masih sangat minim.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, periode Januari-Oktober 2011 impor barang konsumsi seperti makanan, minuman, bahan bakar olahan, nilainya mencapai US$11,2 juta.
Sementara nilai impor bahan baku penolong seperti makanan dan minuman olahan serta suku cadang dan perlengkapan modal mencapai US108,2 juta. Hal ini menunjukan bahwa industri Indonesia masih tergantung pada impor.
“Jika bisa mengamankan bahan baku dalam negeri, maka akan lebih baik,” tutur Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Ir. Adhi S. Lukman dalam acara Food Ingredient Asia di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.
Sepanjang 2016, pertumbuhan nilai industri makanan dan minuman lebih stabil karena didorong volume penjualan. Membuka peluang besar bagi industri bahan baku makanan dan minuman.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah UBM Food Ingredients Asia 2016 merupakan peluang baik untuk memperkenalkan pemain industri lokal ke ajang global. Selain kesempatan mengakses pasar potensal dan memperoleh informasi perkembangan terkini di industri bahan baku makanan.
Food Ingredients Asia 2016 merupakan pameran niaga bahan baku makanan yang diselenggarakan oleh UBM Asia. Tahun ini, acara tersebut akan diadakan di Jiexpo Kemayoran pada 21-23 September 2016 dan diramaikan lebih dari 650 pemasok makanan dan minuman terkemuka.
