Obesitas Berisiko Lahirkan Anak Epilepsi [mama]

Obesitas Berisiko Lahirkan Anak Epilepsi

PinkKorset.com – Potensi anak menjadi epilepsi meningkat pada ibu dengan kelebihan berat badan maupun obesitas pada awal kehamilan.

Sebuah studi yang dipublikasi di jurnal JAMA Neurology (2017) menemukan, ibu dengan kelebihan berat badan berlebih meningkatkan risiko epilepsi maupun gangguan kejang (seizure disorder) hingga 82% pada anak.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 1,4 juta bayi yang lahir di Swedia pada 1997 hingga 2011. Dari jumlah tersebut ditemukan lebih dari 7.500 anak didiagnosa mengalami epilepsi pada umur 0-16 tahun.

Para peneliti menemukan, kemungkinan anak mengembangkan epilepsi terkait dengan indeks massa tubuh (IMT) ibu pada usia kehamilan 14 pekan. IMT normal berkisar 18,5 – 24,9. Sementara nilai IMT di atas 30 dianggap obesitas. IMT dengan nilai 25-29,9 (overweight), 30-34,9 (obesitas I), 35-39,9 (obesitas II) dan lebih dari 39,9 (obesitas III)

Data penelitian ini menemukan, ibu dengan kelebihan berat badan (overweight) meningkatkan risiko anak menjadi epilepsi 11%, obesitas I menjadi 20%, obesitas II menjadi 30% dan obesitas III menjadi 82%.

Hal ini terjadi karena kelebihan berat badan pada ibu meningkatkan risiko kelahiran prematur dan cacat lahir. Bahkan bayi juga berisiko mengalami trauma maupun tingkat oksigen rendah selama kehamilan pada ibu dengan overweight dan obesitas. Faktor-faktor tersebut menyumbang potensi anak tumbuh dan berkembang dengan epilepsi.

Kegemukan dan obesitas juga menjadi pemicu utama peradangan yang dapat berdampak pada perkembangan otak bayi.

Namun, risiko epilepsi juga dipengaruhi dengan faktor genetik, status ekonomi dan sosial perempuan, kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol serta kekurangan vitamin.