Siasat Anti Panik Sebelum Menikah [PinkKorset]

Siasat Anti Panik Sebelum Menikah

PinkKorset.com, Jakarta – Hampir semua pasangan dilanda kepanikan saat menyiapkan hari besar yang bernama pernikahan. 

Kekhawatiran berlebih saat mempersiapkan pernikahan memang menguras tenaga dan pikiran. Anda merasa stres hingga menimbulkan keraguan melanjutkan hubungan serius ini. Tak pelak batal nikah menjadi dampak buruk utama.  Selain itu, pernikahan tanpa persiapan matang juga menimbulkan masalah yang berujung perceraian.

Kementerian Agama (2016) menemukan, kasus perceraian meningkat lima tahun terakhir. Dari dua juta pasangan yang menikah, 15%-20% mengalami perceraian setiap 60 menit di Indonesia.

Data Puslitbang Kementerian Agama (2016) merilis empat hal utama yang sering menjadi alasan, antara lain hubugan tidak harmonis, tidak ada tanggung jawab, kehadiran pihak ketiga dan persoalan ekonomi.

Buku berjudul ‘Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan’ yang disusun tim TigaGenerasi ini memberikan penjelasan berbagai kemungkinan yang akan dihadapi calon pasangan suami istri (pasutri). Kemungkinan tersebut termasuk kendala utama saat mempersiapkan pernikahan.

Psikolog, co-founder TigaGenerasi sekaligus editor buku  ‘Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan’ Saskhya Aulia Prima, M.Psi. menambahkan, saat ini semakin banyak tekanan dari media sosial yang kerap membuat pasangan muda panik dan lebih fokus membuat acara pernikahan bergengsi di lingkungan mereka.

buku-anti-panik1“Padahal selain memikirkan hal teknis, para calon pasutri perlu mempersiapkan mental sebagai fondasi membangun rumahtangga harmonis,” katanya di Jakarta baru-baru ini.

Buku setebal 317 halaman ini berisi 9 chapter, meliputi pembahasan pentingnya persiapan sebelum menikah, memahami diri sendiri, perlunya memiliki hobi, ekspektasi terhadap pasangan, persiapan sebelum bertemu mertua hingga perencanaan pesta pernikahan.

Kendati tebal, Anda tidak pusing membacanya. Tidak seperti buku umumnya yang padat dengan tulisan. Buku ini justru menyuguhkan kumpulan intisari yang dibingkai dengan gambar ilustrasi warna-warni.

“Buku ini diharapkan mengurangi kepanikan sekaligus mengajak calon pasutri berdiskusi perencanaan hubungan setelah menikah,” pungkas co-founder TigaGenerasi, Ui Birowo.