5 Mitos Umum Kanker [readersdigest]

5 Mitos Umum Kanker

PinkKorset.com, Jakarta – Ada banyak anggapan keliru tentang kanker yang berkembang di masyarakat. Jangan sampai Anda terjebak pada mitos kanker berikut ini.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp. PD-KHOM menjelaskan, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mempercayai mitos seputar kanker. Alih-alih menyembuhkan justru memperburuk kondisi pasien kanker. Seringkali masyarakat percaya mitos dan baru datang ke dokter setelah kondisi kanker sudah parah

“Jangan mudah percaya mitos seputar kanker,” ucapnya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Berikut ini lima mitos tentang kanker yang sering dipercaya sebagian masyarakat.

Mitos: Kanker adalah penyakit modern buatan manusia

Fakta: Tidak benar. Catatan medis di Mesir dan Yunani menemukan tanda-tanda kanker pada kerangka manusia sejak 3.000 tahun lalu. Selain mutasi gen tanpa sebab, ada pula kanker yang disebabkan faktor alam yakni virus dan bakteri. Misalnya saja kanker lambung disebabkan bakteri Helicobacter pylori, kanker leher rahim akibat infeksi HPV dan Kanker hati dipicu virus Hepatitis B serta Hepatitis C.

Mitos: Konsumsi superfood mencegah kanker

Fakta: Tidak benar. Makanan super (superfood) seperti buah beri, bit, brokoli, bawang putih, teh hijau, kale dan lainnya secara terpisah tidak dapat mencegah kanker. Tetapi makanan super ini lebih baik dikonsumsi sebagai bagian kebiasaan makan sehat. Penelitian membuktikan, menjaga berat badan, olahraga teratur dan diet sehat menurunkan risiko kanker 35%.

“Risiko kanker lebih rendah lagi bila Anda juga menghindari minum alkohol dan tidak merokok,” katanya.

Mitos: Konsumsi makanan asam memicu kanker

Fakta: Tidak benar. Memang benar sel kanker tidak dapat hidup pada lingkungan dengan kadar alkalin tinggi (basa), tetapi sel normal juga tidak bisa hidup. Keliru bila makanan dan minuman berkadar alkalin tinggi dapat membentuk alkalin dalam tubuh. Tingkat keasaman (pH) tubuh terpengaruh bila mengalami gangguan ginjal dan paru-paru (asidosis).

Mitos: Pengobatan kanker merusak daripada menyembuhkan

Fakta: Tidak benar. Pada dasarnya pasien yang terkena kanker tidak bisa kembali dalam kondisi normal atau sehat sebelum terkena kanker. Pengobatan kanker (kemoterapi, radioterapi dan bedah) adalah perawatan serius. Efek sampingnya sangat kuat karena pengobatan ini menyerang sel kanker sekaligus sel normal. Pengobatan (kemoterapi dan radioterapi) pada kanker stadium awal bertujuan kuratif. Sementara pada stadium 3 dan 4 bertujuan mengurangi nyeri dan mempertahankan kualitas hidup pasien.

Mitos: Biopsi memicu tumor menjadi ganas

Fakta: Tidak benar. Mengambil jaringan sebuah benjolan (biopsi) bertujuan untuk memeriksa perkembangan sel-sel kanker. Pada dasarnya benjolan (tumor) jinak tidak akan berkembang menjadi ganas.