Bahaya di Balik Makanan Olahan [nit]

Bahaya di Balik Makanan Olahan

PinkKorset.com – Ternyata makanan olahan banyak merugikan kesehatan tubuh Anda.

Dokter anak sekaligus peneliti obesitas anak dari University of California, Dr. Robert Lustig menjelaskan, makanan olahan merupakan makanan yang diproduksi massal secara konsisten menggunakan zat gizi makro yang belum dibekukan, pengemulsi serta disimpan dalam waktu lama dalam freezer.

Alhasil makanan olahan cenderung mengandung karbohidrat lebih tinggi sehingga meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Menurutnya, ada beberapa alasan makanan olahan tidak menguntungkan bagi kesehatan Anda.

Rendah serat dan gizi mikro

Makanan olahan tidak mengandung banyak serat. Padahal serat makanan berguna menghambat penyerapan glukosa dan fruktosa agar kadar gula darah tidak meningkat tajam. Selain itu, serat memperlambat proses cerna sehingga bakteri usus lebih banyak waktu memecah makanan dan menghasilkan senyawa yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, Anda tidak bisa berharap pemenuhan vitamin, mineral dan antioksidan dari makanan olahan.

Rendah omega-3 dan tinggi omega-6

Makanan olahan ternyata miskin omega-3. Tidak seperti bahan makanan alami pada ikan dan kacang-kacangan yang berlimpah asam lemak ini. Omega-3 diserap tubuh dan diubah menjadi docosahexaenoic acid and eicosapentaenoic acid sebagai anti-peradangan.

Sebaliknya, makanan olahan kaya omega-6. Asam lemak ini justru diubah tubuh menjadi senyawa yang mendukung peradangan (inflamasi), arachidonic acid.

Tinggi lemak trans

Lemak trans banyak ditemukan pada makanan olahan. Lemak ini berbeda dengan omega-3 dan omega-6 yang mudah diserap. Lemak trans justru memiliki molekul ganda yang sulit dicerna tubuh. Sehingga mengendap di pembuluh arteri dan hati serta memicu radikal bebas.

Oleh karena itu, Food and Drug Administration akan mengeluarkan regulasi larangan perusahaan memproduksi makanan olahan dengan lemak trans pada Juni 2018.

Banyak asam amino bercabang

Asam amino bercabang berguna untuk pembentukan otot. Namun, bila asupan ini berlebih malah diubah tubuh menjadi lemak dan disimpan dalam hati.

Tinggi pengemulsi

Pengemulsi bekerja seperti deterjen yang mengikat lemak dan air. Senyawa pengemulsi dapat mengikis lapisan usus yang melindungi sel-sel usus dan meningkatkan risiko alergi makanan.

Tinggi nitrat dan garam

Makanan olahan seperti daging yang diasinkan mengandung banyak nitrat. Senyawa ini diubah tubuh menjadi nitrosoureas yang terkait kanker usus besar. Kadar garam makanan olahan sangat tinggi ketimbang bahan makanan alami karena berguna sebagai pengawet. Dampak asupan garam berlebih terkait hipertensi dan penyakit jantung.

Tinggi etanol dan fruktosa

Kendati tidak semua makanan olahan mengandung etanol tetapi terlalu tinggi asupan etanol maupun alkohol akan diubah tubuh menjadi lemak di hati dan meningkatkan radikal bebas.

Seperti dampak bahaya etanol, konsumsi gula fruktsa berlebih dari makanan olahan menimbun lemak di hati menyebabkan penyakit perlemakan hati.

Belum Ada Berita Terkait