Batuk dan Pilek Picu Tuli pada Anak [motherandbaby]

Batuk dan Pilek Picu Tuli pada Anak

PinkKorset.com, Jakarta – Batuk dan pilek pada anak berisiko tinggi menginfeksi telinga bagian tengah yang berujung ketulian.

Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia, dr. Soekirman Soekin, Sp.THT-KL(K) mengatakan, telinga bagian tengah mudah terinfeksi lendir dari batuk dan pilek. Hal ini disebabkan telinga tengah berhubungan dengan hidung kemudian tenggorokan.

“Tapi anak-anak lebih rentan infeksi ini karena saluran penghubung telinga tengah dan hidung masih rata. Sementara pada dewasa lebih tinggi,” katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Batuk dan pilek mulai mengganggu sistem pendengaran ditandai gejala awal berupa nyeri disertai telinga berdenging (tinnitus). Infeksi telinga tengah menimbulkan peradangan yang menyebabkan cairan terkumpul atau congek.

Umumnya gangguan pendengaran ini dapat hilang bila batuk dan pilek disembuhkan. Namun,  bila kondisi ini dibiarkan terjadi berulang kali menyebabkan gendang telinga pecah.

“Umumnya yang mengalami peradangan menahun atau kronik hampir 90% dan memerlukan operasi karena gendang telinga sudah bolong,” sambungnya.

Gendang telinga yang bolong menyebabkan ketulian. Alat bantu dengar pun diperlukan dengan harga yang tidak murah. Khusus implan yang ditanam di dalam telinga bagian rumah siput untuk anak 1-3 tahun menelan biaya mencapai Rp200 juta.

Sementara itu, ketulian bersifat genetik sehingga dapat diwariskan. Begitu dua hari bayi dilahirkan diperlukan pemeriksaan rumah siput dan dilakukan berkala setiap tiga bulan.

Ketulian pada anak juga dapat berkembang sejak dalam kandungan. Kehamilan pada trisemester pertama bayi rentan mengalami ketulian yang disebabkan virus rubella (campak Jerman).